Obat Hipertensi

Nebivolol

Klikdokter, 26 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Nebivolol digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, dan mengobati gagal jantung.

Pengertian

Nebivolol adalah obat generik yang diproduksi oleh Dexa Medica. Nebivolol digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, dan mengobati gagal jantung. Nebivolol bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah meningkat, dan tekanan darah tinggi bisa diturunkan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Beta Blocker
  • Kandungan: Nebivolol 5 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Dexa Medica

Merk dagang yang beredar di Indonesia:
Nebilet, Nevodio.

Kegunaan

Nebivolol digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, dan mengobati gagal jantung.

Dosis & Cara Penggunaan

Nebivolol termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter.

  1. Hipertensi
    1 tablet diminum sekali sehari. Dosis dapat di tingkatkan setelah 2 minggu. Maksimal: 8 tablet per hari.
  2. Gagal jantung
    Dosis awal: diberikan dosis 1,25 mg diminum sekali sehari. Dosis dapat di gandakan setiap 1-2 minggu. Maksimal: 2 tablet per hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25°C, lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Nebivolol yang mungkin terjadi adalah:

  • Sakit kepala
  • Parestesia (kesemutan)
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Diare, mual, sembelit, sakit perut
  • Insomnia
  • Nyeri dada
  • Ruam

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Nebivolol pada pasien dengan kondisi:

  • Sindrom sinus sakit
  • Blok jantung derajat 2 atau 3 (tanpa alat pacu jantung)
  • Gagal jantung dekompensasiBradikardia berat, syok kardiogenik
  • Phaeochromocytoma yang tidak diobati
  • Asidosis metabolik
  • Gangguan sirkulasi darah parah
  • Riwayat bronkospasme dan asma bronkial
  • Gangguan hati

Interaksi Obat

  • Peningkatan konsentrasi plasma dengan penghambat CYP2D6 yang poten (misalnya: Paroxetine, fluoxetine, propafenone, thioridazine, quinidine).
  • Penggunaan bersamaan dengan obat antiaritmia (misalnya: Amiodarone, disopyramide) atau blocker saluran Ca nondihydropyridine (misalnya: Diltiazem, verapamil) dapat menyebabkan gangguan konduksi.
  • Efek negatif tambahan pada konduksi AV dan denyut jantung dengan agen penghambat β-adrenergik lainnya atau digoksin.
  • Pemberian bersamaan dengan agen penipis katekolamin (misalnya: Reserpin) dapat menyebabkan hipotensi aditif atau bradikardia.
  • Penarikan clonidine secara tiba-tiba dapat meningkatkan risiko rebound hipertensi.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Nebivolol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala overdosis Nebivolol antara lain bradikardia, hipotensi, gagal jantung, pusing, kelelahan, hipoglikemia, muntah, bronkospasme, penyumbatan jantung.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis). Atropin secara intravena dapat diberikan untuk bradikardia, jika tetap, berikan isoproterenol secara intravena dengan hati-hati. Untuk hipotensi, berikan cairan IV dan vasopresor. Pemberian Glukagon secara intravena juga dapat dipertimbangkan. Pemberian agonis β2 dan / atau aminofilin untuk bronkospasme. Pemberian glukosa secara intravena untuk hipoglikemia dan pemberian glikosida jantung dan diuretik dapat digunakan untuk CHF.