Obat Hipertensi

Cordila SR

Klikdokter, 17 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Cordila SR digunakan untuk mengobati angina pektoris (nyeri dada), terapi mencegah angina pektoris (rasa nyeri pada dada) varian, dan angina

Pengertian

Cordila SR adalah obat yang mengandung Diltiazem. Diltiazem adalah obat penghambat kanal kalsium atau antagonis kalsium. Obat ini berfungsi menangani hipertensi dan mencegah angina (nyeri dada). Cara kerja Cordila SR adalah dengan melebarkan dinding pembuluh darah sehingga aliran darah dan oksigen ke jantung dapat meningkat. Proses ini akan menurunkan tekanan darah dan detak jantung, sekaligus mengurangi beban kerja jantung. 

Keterangan

  1. Cordila SR Tablet
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kategori: Kalsium Antagonis.
    • Kandungan: Diltiazem 90 mg
    • Bentuk: Tablet Lepas Lambat.
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: 1 Strip @ 10 tablet.
    • Farmasi: Dexa Medica.
  2. Cordila SR Kaplet
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kategori: Kalsium Antagonis.
    • Kandungan: Diltiazem 180 mg
    • Bentuk: Kaplet Lepas Lambat.
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: 1 Strip @ 10 tablet.
    • Farmasi: Dexa Medica.

Kegunaan

Cordila SR digunakan untuk mengobati angina pektoris (nyeri dada), terapi mencegah angina pektoris (rasa nyeri pada dada) varian, dan angina karena kejang arteri koroner (mengalirkan oksigen dari jantung ke otot-otot jantung). Untuk mengobati hipertensi ringan sampai sedang, baik sebagai terapi tunggal maupun kombinasi dengan anti hipertensi lainnya.

Dosis & Cara Penggunaan

Cordila SR merupakan Obat yang termasuk ke dalam Golongan Obat Keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan Cordila SR harus berdasarkan anjuran Dokter.

Dosis pemberian: diminum 1 kali sehari 1 kaplet/ tablet.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Cordila SR yang mungkin terjadi adalah:

  • Nyeri kepala
  • Pusing
  • Gangguan saluran cerna.
  • Kadang-kadang dapat meningkatkan enzim fungsi hati seperti fosfatase alkalin.
  • Reaksi hipersensitivitas atau alergi (dalam kasus demikian pengobatan harus dihentikan).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Cordila SR pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif (alergi).
  • Sinus.
  • Hipotensi (tekanan darah rendah).
  • Wanita hamil.

Interaksi Obat

  • Efek aditif dalam memperpanjang konduksi AV jika di gunakan bersamaan dengan penghambat β atau digitalis;
  • Meningkatkan efek hipotensi jika di gunakan bersamaan dengan agen antihipertensi lainnya
  • Meningkatan level plasma dari gejala toksik yang diinduksi carbamazepine
  • Meningkatkan kadar digoxin dalam plasma
  • Meningkatkan konsentrasi darah siklosporin dan teofilin;
  • Meningkatkan level plasma puncak dari diltiazem dan mengurangi pembersihan diltiazem

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Cordila SR ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Hipotensi (tekanan darah rendah) menyebabkan kolaps dan cedera ginjal akut, bradikardia sinus dengan atau tanpa disosiasi isoritmia, henti sinus, gangguan konduksi atrioventrikular (AV), henti jantung.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan suportif dan simptomatik. Kelola gangguan konduksi dan blok jantung dengan pacu jantung. Lakukan bilas lambung dan berikan arang aktif dan / atau kalsium melalui injeksi intravena (pembuluh darah) untuk dukungan ventilasi. Pertimbangkan perawatan korektif seperti atropin, vasopresor (misalnya dopamin, norepinefrin), dan agen inotropik (misalnya isoproterenol, dopamin, dobutamin) untuk bradikardia (denyut jantung lambat), hipotensi, dan gagal jantung. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.