Obat Gangguan Saraf

Xanax XR

Klikdokter, 10 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Xanax XR digunakan untuk mengurangi kecemasan, gejala depresi, dan gangguan panik dengan atau agorafobia.

Pengertian

Xanax XR merupakan Sediaan Tablet yang mengandung Alprazolam, obat ini diproduksi oleh Pfizer Indonesia/Sanico NV. Xanax XR diindikasikan untuk mengatasi kegelisahan berlebihan atau gangguan panik dan agoraphobia (ketakutan yang ekstrem atau berlebihan terhadap ruang ramai atau tempat umum tertutup).
Xanax XR bekerja dengan meningkatkan efek asam gamma-aminobutyric (GABA) di otak. GABA adalah neurotransmitter (zat kimia yang digunakan sel saraf untuk berkomunikasi satu sama lain) yang menghambat aktivitas di otak. Penggunaan Xanax XR harus dibawah pengawasan Dokter dan pembelian Xanax XR wajib menggunakan Resep Dokter.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Hipnotik, Sedatif
  • Kandungan: Alprazolam 0.5 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: 1Strip @10 Tablet
  • Farmasi: Pfizer Indonesia/Sanico NV.

Kegunaan

Xanax XR digunakan untuk mengurangi kecemasan, gejala depresi, dan gangguan panik dengan atau agorafobia.

Dosis & Cara Penggunaan

Dosis dan Cara Penggunaan Xanax XR harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

  • Gangguan kesehatan mental
    Diminum 0.25-0.5 mg 3 kali sehari, maksimal 4 mg perhari dalam dosis terbagi.
  • Gangguan Panik
    Dosis awal diminum 0.5-1 mg sebelum tidur malam atau 0.5 mg 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1 mg perhari selama 3-4 hari.
  • Pasien manula atau pasien dengan gangguan fungsi hati 0.25 mg 2-3 kali sehari.
    Dapat diminum sebelum maupun sesudah makan.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Xanax XR yaitu:

  • Penglihatan kabur
  • Sakit kepala
  • Mengantuk
  • Pusing
  • Ataksia (pudarnya kemampuan koordinasi atas gerakan otot)
  • Amnesia (kondisi terganggunya daya ingat)
  • Kebingungan dan halusinasi
  • Insomnia (gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan untuk tidur)
  • Tremor (getaran atau menggigil yang terjadi secara tidak sadar)
  • Hipotensi (tekanan darah rendah)
  • Gangguan saluran cerna (termasuk mual, muntah, diare maupun sembelit)
  • Ruam kulit
  • Perubahan libido
  • Diskrasia darah (gangguan sel plasma darah).

Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Xanax XR pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Gangguan hati berat.
  • Insufisiensi pernapasan berat (paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik).
  • Penggunaan bersamaan dengan ketoconazole dan itraconazole.

Interaksi Obat:
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Xanax XR:

  • Efeknya diperkuat oleh depresan susunan saraf pusat, alkohol, barbiturat.
  • Simetamin dan fluvoksamin dapat mempengaruhi metabolisme.
  • Hindari pemberian golongan obat antisfungal (obat jamur) golongan azole.

Keamanan kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Xanax XR ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).