Obat Gangguan Saraf

Histigen

Klikdokter, 24 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Histigen digunakan untuk mengobati vertigo, tinitus.

Pengertian

Histigen adalah obat yang mengandung Betahistine Mesilate sebagai zat aktifnya. Histigen digunakan untuk mengobati vertigo, tinitus (telinga berdenging) dan gangguan pendengaran yang terkait dengan penderita penyakit Meniere. Histigen bekerja dengan cara mengurangi tekanan di telinga dalam dan melebarkan pembuluh darah di telinga bagian dalam.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antivertigo
  • Kandungan: Betahistine Mesilate 6 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 5 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Mulia Farma Suci

Kegunaan

Histigen digunakan untuk mengobati vertigo, tinitus.

Dosis & Cara Penggunaan

Histigen merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Histigen juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  • Dosis awal: 1-2 tablet, diminum 4 kali sehari atau 3 tablet diminum 2 kali sehari, disesuaikan menurut respons individu.
  • Dosis pemeliharaan: 1-2 tablet diminum 3 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25°C, lindungi dari cahaya dan kelembapan.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Histigen yang mungkin terjadi adalah:

  • Mengantuk
  • Pencernaan yang terganggu
  • Sakit kepala, pusing
  • Kelelahan
  • Mual dan muntah
  • Perut kembung atau sakit

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada penderita Pheochromocytoma (tumor langka kelenjar adrenal)

Interaksi Obat

  • Konsentrasi serum dapat ditingkatkan oleh MAOI (misalnya: Selegiline).
  • Dapat mengurangi efek bronkodilator agonis β2.
  • Efek terapi dapat dikurangi jika diberikan bersamaan dengan antihistamin.

Overdosis

  • Gejala overdosis Betahistine antara lain mual, mengantuk, sakit perut, kejang, komplikasi paru atau jantung.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan suportif (oleh tenaga medis).