Obat Gangguan Saraf

Aprion

Klikdokter, 29 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Aprion digunakan untuk membantu mengobati kejang sebagian, anxiety/gelisah berlebihan, nyeri neuropatik, fibromyalgia.

Pengertian

Aprion adalah obat yang mengandung zat aktif Pregabalin yang digunakan untuk membantu mengobati nyeri saraf, fibromyalgia (nyeri pada tulang dan otot yang menjalar ke bagian dalam tubuh dari lokasi nyeri tersebut berasal). Aprion juga dapat dikombinasikan dengan obat lain untuk mengobati kejang. Aprion bekerja dengan mengurangi jumlah sinyal rasa sakit yang dikirim oleh saraf yang rusak dalam tubuh. Aprion tersedia dalam 3 varian dosis yaitu Aprion 75 mg, Aprion 150 mg, Aprion 300 mg.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antikonvulsan
  • Kandungan: Pregabalin 75 mg; Pregabalin 150 mg; Pregabalin 300 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 2 Strip @ 10 kapsul; Box, 1 Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Pharos Indonesia.

Kegunaan

Aprion digunakan untuk membantu mengobati kejang sebagian, anxiety/gelisah berlebihan, nyeri neuropatik, fibromyalgia.

Dosis & Cara Penggunaan

Dosis penggunaan Aprion harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu karena termasuk kedalam golongan obat keras yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Dosis penggunaan Aprion juga berbeda-beda setiap individunya. Aturan penggunaan Aprion secara umum adalah:

  • Untuk Pengobatan Pelengkap pada Pengobatan Kejang Sebagian
    Dewasa: dosis awal diminum 150 mg perhari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg perhari setelah seminggu. Maksimal 600 mg perhari. Semua dosis diberikan dalam 2-3 dosis terbagi.
  • Untuk Pengobatan Anxiety/gelisah Berlebihan
    Dewasa: dosis awal diminum 150 mg perhari. Dosis dapat ditingkatkan 150 mg perhari setiap minggu maksimal 600 mg perhari. Semua dosis diberikan dalam 2-3 dosis terbagi.
  • Untuk Pengobatan Nyeri Neuropatik
    Dewasa: dosis awal diminum 150 mg perhari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg perhari setelah 3-7 hari maksimal 600 mg perhari setelah selang waktu 7 hari. Semua dosis diberikan dalam 2-3 dosis terbagi.
  • Untuk Pengobatan Fibromyalgia (intoleransi terhadap stres dan rasa sakit yang mungkin disebabkan oleh faktor genetik)
    Dewasa: dosis awal diminum 150 mg perhari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg perhari setelah 1 minggu jika diperlukan. Semua dosis diberikan dalam 2-3 dosis terbagi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Aprion, antara lain:

  • Mengantuk
  • Pusing, sakit kepala
  • Diplopia (penglihatan ganda)
  • Penglihatan kabur
  • Vertigo
  • Kelelahan
  • Arthralgia (nyeri pada satu atau lebih bagian sendi)
  • Kram otot
  • Sakit punggung dan tungkai
  • Kejang rahim, insomnia
  • Nasopharyngitis (peradangan pada saluran pernafasan)
  • Dysarthria (bicara tak teratur)
  • Amnesia (daya ingat terganggu)
  • Parestesia (kesemutan),
  • Edema (pembengkakan)
  • Mulut kering
  • Sembelit, diare
  • Muntah dan mual
  • Perut kembung, peningkatan nafsu makan.

Interaksi Obat

  • Dapat mempotensiasi efek lorazepam
  • Efek depresan susunan saraf pusat aditif jika diberikan bersamaan dengan opiat dan benzodiazepin
  • Dapat meningkatkan risiko angioedema (pembengkakan di bawah kulit yang disebabkan reaksi alergi) jika diberikan bersamaan dengan inhibitor ACE
  • Dapat meningkatkan risiko kenaikan berat dan edema perifer jika di berikan bersamaan dengan thiazolidinediones.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Aprion ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala overdosis Pregabalin antara lain somnolence (kesadaran menurun), keadaan bingung, agitasi, gelisah, dan kejang. Jarang, koma.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis). Dapat mempetimbangkan hemodialisis dan pemberian arang aktif.