Obat Gangguan Saraf Pusat

Epiven

Klikdokter, 16 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Epiven mengandung gabapentin yang berfungsi untuk mencegah dan mengkontrol kejang serta untuk meredakan nyeri saraf.

Pengertian

Epiven adalah sediaan obat yang dikemas dalam bentuk kapsul dan memiliki kandungan gabapentin sebagai zat aktifnya. Epiven berfungsi untuk mencegah dan mengkontrol kejang, serta untuk meredakan nyeri saraf. Epiven ini termasuk dalam obat golongan anti epilepsi untuk pasien yang tidak cukup di kendalikan dengan menggunakan obat anti epilepsi lainnya.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antikonvulsan (saraf).
  • Kandungan: Gabapentin 300 mg.
  • Bentuk: Kapsul.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Strip @ 10 Kapsul.
  • Farmasi: Novell Pharmaceutical Lab.

Kegunaan

Epiven digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengatasi kejang saraf, mengkontrol serta menghilangkan rasa nyeri pada saraf.

Dosis & Cara Penggunaan

Epiven merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan epiven juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

Dosis pemakaian Epiven:

  • Hari ke 1 : 1x sehari 1 kapsul sesudah makan
  • Hari ke 2 : 2x sehari 1 kapsul sesudah makan
  • Hari ke 3 : 3x sehari 1 kapsul sesudah makan
  • Untuk dosis selanjutnya dapat di tingkatkan sampai dengan 1200 mg/ hari atau 4x sehari 1 kapsul sesudah makan.
  • Dosis maksimal 2400 mg/ hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Epiven yang mungkin terjadi adalah:

  • Tingkat kesadaran menurun
  • Gangguan pada sistem gerak tubuh
  • Pusing
  • Lemas
  • Tremor
  • Gangguan pada pengelihatan
  • Mual Muntah
  • Mulut kering

Kontraindikasi
Tidak diberikan pada pasien yang memiliki riwayat alergi pada kandungan obat tersebut.

Interaksi Obat

  • Meningkatan risiko depresi sistem saraf pusat (misalnya: Mengantuk, sedasi dan depresi pernapasan) jika di berikan bersamaan dengan opioid (misalnya: Morfin).
  • Dapat mengurangi ketersediaan Epiven dalam tubuh jika di berikan bersamaan dengan antasida.
  • Dapat mengurangi clearance ginjal jika di berikan bersamaan dengan simetidin

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan epiven ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Pusing, mengantuk, penglihatan ganda, bicara cadel, diare ringan, lesu, dan kehilangan kesadaran.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Dapat dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan hemodialisis pada pasien dengan gangguan ginjal berat. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.