Obat Gangguan Saraf Pusat

Antilep

Klikdokter, 06 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Antilep berfungsi untuk mengontrol beberapa jenis kejang dalam pengobatan epilepsi.

Pengertian

Antilep adalah obat yang diproduksi oleh PT. Actavis. Antilep mengandung Levetiracetam yang termasuk kedalam golongan obat anti-epileptik yang digunakan bersamaan dengan obat lain untuk membantu mengontrol beberapa jenis kejang dalam pengobatan epilepsi. Obat ini terbukti dapat mengurangi kasus kejang pada anak dan dewasa.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antikonvulsan
  • Kandungan: Levetiracetam 250 mg; Levetiracetam 500 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: PT. Actavis

Kegunaan

Antilep berfungsi untuk mengontrol beberapa jenis kejang dalam pengobatan epilepsi.

Dosis & Cara Penggunaan

Antilep termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dan resep dokter.

  1. Terapi tambahan untuk mengatasi kejang
    Dosis awal: 500 mg diminum 2 kali sehari pada hari pertama. Sesuaikan dosis secara bertahap. Maksimal: 1.500 mg diminum 2 kali sehari.
  2. Monoterapi untuk kejang parsial atau dengan generalisasi sekunder
    Dosis awal yang dianjurkan: 250 mg diminum 2 kali sehari, tingkatkan dosis terapi awal menjadi 500 mg diminum 2 kali sehari setelah 2 minggu. Sesuaikan dosis secara bertahap. Maksimal: 1.500 mg diminum 2 kali sehari.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 20-25˚C.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Antilep yang mungkin terjadi adalah:

  • Gatal-gatal
  • Sulit bernafas
  • Pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Kontraindikasi:
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Antilep.

Interaksi obat:
Konsentrasi metotreksat darah yang meningkat atau berkepanjangan hingga berpotensi tingkat toksik.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Antilep ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis:

  • Gejala overdosis Levetiracetam adalah somnolen (kesadaran menurun), agitasi (gelisah), agresi, tingkat kesadaran tertekan, depresi, koma.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pngobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis). Kosongkan perut dengan bilas lambung atau induksi emesis (muntah). Dapat juga melakukan hemodialisis.