Pengertian
Alzim adalah obat yang digunakan untuk mengobati demensia (masalah pengingatan) terkait penyakit Alzheimer (pikun). Alzim tidak menyembuhkan penyakit Alzheimer, tetapi dapat meningkatkan daya ingat, kesadaran, dan kemampuan untuk berfungsi. Alzim bekerja dengan mengembalikan keseimbangan neurotransmiter (penghantar saraf) di otak.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Obat Penyakit Neurodegeneratif
- Kandungan: Donepezil HCl 5 mg
- Bentuk: Tablet Salut Selaput
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 3 Strip @10 Tablet
- Farmasi: Pratapa Nirmala
Kegunaan
Alzim digunakan untuk mengatasi demensia (pikun) ringan atau sedang pada penderita Alzheimer (pelupa).
Dosis & Cara Penggunaan
Alzim termasuk dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus dikonsultasikan dengan dokter.
Dosis penggunaan: 1 tablet diminum 1 kali sehari sebelum tidur selama 1 bulan. Sesudah 1 bulan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 tablet diminum 1 kali sehari. Dosis harian maksimal: 2 tablet.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Alzim yang mungkin terjadi adalah:
- Mual, muntah, dan diare. Meskipun dalam kebanyakan kasus, efek ini bersifat sementara, kadang-kadang berlangsung satu sampai tiga minggu.
- Sulit tidur, kram otot dan kehilangan nafsu makan.
- Efek samping yang patut diwaspadai adalah detak jantung yang lambat dan pingsan. Efek samping ini lebih sering terjadi pada orang dengan masalah jantung. Gejala ini umumnya terjadi saat memulai pengobatan atau saat meningkatkan dosis.
- Alzim menyebabkan naiknya asam lambung. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko perdarahan dan ulkus pada saluran pencernaan. Risiko meningkat pada pasien penderita maag.
Kontraindikasi
Obat ini sebaiknya tidak digunakan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Donepezil.
Interaksi Obat
- Meningkatkan risiko sindrom neuroleptik maligna jika diberikan bersamaan dengan antipsikotik.
- Efek sinergis jika diberikan bersamaan dengan suksinilkolin, zat penghambat neuromuskuler serupa, atau agonis kolinergik (misalnya bethanekol).
- Dapat mengganggu aktivitas obat antikolinergik.
- Meningkatkan konsentrasi plasma bila digunakan bersama dengan golongan obat inhibitor CYP3A4 (misalnya ketokonazol, eritromisin) dan inhibitor CYP 2D6 (misalnya fluoxetine, quinidine).
- Menurunkan konsentrasi plasma jika diberikan bersamaan dengan penginduksi enzim (misalnya rifampisin, fenitoin).
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Alzim ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Overdosis
- Gejala: Krisis kolinergik yang ditandai dengan mual parah, muntah, mengeluarkan air liur, berkeringat, denyut jantung lambat, hipotensi, depresi pernapasan, kolaps, kejang, kelemahan otot.
- Penatalaksanaan: Pengobatan suportif dan penggunaan antikolinergik seperti atropin yang disuntikkan melalui pembuluh darah. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.