Obat Gangguan Pencernaan

Xeloda

Klikdokter, 10 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Xeloda digunakan sebagai terapi tambahan pada penderita kanker.

Pengertian

Xeloda merupakan obat yang mengandung Capecitabine. Xeloda digunakan sebagai terapi tambahan pada kanker kolon (usus besar) stadium III, mengatasi penyebaran kanker kolorektal (kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon), atau pada bagian paling bawah dari usus besar yang terhubung ke anus), mengatasi penyebaran kanker payudara, dan mengobati kanker lambung. Xeloda bekerja dengan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Kemoterapi sitotoksik
  • Kandungan: Capecitabine 500 mg
  • Bentuk: Tablet Salut Selaput
  • Satuan Penjualan: Blister
  • Kemasan: Blister @ 10 Tablet Salut Selaput
  • Farmasi: Roche Indonesia.

Kegunaan

Xeloda digunakan sebagai terapi tambahan pada kanker kolon (usus besar) stadium III, mengatasi penyebarab kanker kolorektal, mengatasi penyebaran kanker payudara, dan mengobati kanker lambung.

Dosis dan Cara Penggunaan

Xeloda merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap penggunaannya harus berdasarkan resep Dokter:

  • Penyebaran kanker payudara
    Monoterapi atau kombinasi dengan doketaxel: Dosis awal: 1,25 g / m2, diberikan 2 kali sehari selama 2 minggu, terapi berikutnya diulang setelah jangka waktu 1 minggu, sesuaikan dosis dengan kebutuhan.
  • Terapi tambahan pada kanker kolon stadium III; Penyebaran kanker kolorektal
    • Monoterapi: Dosis awal: 1,25 g / m2, diminum 2 kali sehari selama 2 minggu, terapi berikutnya diulang setelah jangka waktu 1 minggu, sesuaikan dosis dengan kebutuhan.
    • Terapi kombinasi: Dosis awal: 0,8-1 g / m2, diminum 2 kali sehari selama 2 minggu, terapi berikutnya diulang setelah jangka waktu 1 minggu, sesuaikan dosis dengan kebutuhan. Atau, 625 mg / m2, diminum 2 kali sehari, diberikan terus menerus. Durasi yang disarankan untuk pengobatan terapi tambahan kanker kolon stadium III: 6 bulan.
  • Kanker lambung platinum
    Dosis awal: 0,8-1 g / m2, diminum 2 kali sehari selama 2 minggu, terapi berikutnya diulang setelah jangka waktu 1 minggu, sesuaikan dosis dengan kebutuhan. Atau, 625 mg / m2 diminum 2 kali sehari, diberikan terus menerus.

Efek Samping

  • Diare, sembelit
  • Mual, muntah
  • Sakit perut
  • Hiperbilirubinemia (Kadar bilirubin tinggi)
  • Ruam
  • Gangguan kulit dan kuku
  • Demam
  • Nyeri
  • Artralgia (nyeri sendi)
  • Sakit kepala, pusing.

Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Xeloda pada pasien:

  • Kekurangan dihydropyrimidine dehydrogenase (DPD), leukopenia berat, neutropenia atau trombositopenia.
  • Penderita gangguan hati dan ginjal berat (CrCl
  • Wanita menyusui
  • Penggunaan bersamaan dengan sorivudine atau analog yang terkait secara kimiawi (misalnya: Brivudine).

Interaksi Obat:

  • Peningkatan konsentrasi plasma jika diberikan bersamaan dengan antasida yang mengandung Al dan Mg.
  • Dosis maksimal toleran jika diberikan bersamaan dengan asam folinat dan interferon-α.
  • Dapat mengubah parameter koagulasi dan menyebabkan perdarahan jika diberikan bersamaan dengan antikoagulan derivatif kumarin oral (misalnya: Warfarin, fenprokoumon).
  • Dapat meningkatkan konsentrasi fenitoin dalam plasma.
  • Peningkatan pajanan jika diberikan bersamaan dengan sorafenib.
  • Berpotensi fatal: Peningkatan toksisitas jika diberikan bersamaan dengan sorivudine atau analog yang berhubungan dengan kimiawi.

Kategori Kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Xeloda ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).