Obat Gangguan Pencernaan

Ondaste

Klikdokter, 29 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Ondaste digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi atau radioterap dan pasca operasi.

Pengertian

Ondaste adalah obat dengan kandungan Ondansentron HCl yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat operasi, kemoterapi atau radioterapi. Ondaste bekerja dengan cara memblokir salah satu zat alami tubuh (serotonin) yang menyebabkan mual atau muntah.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antiemetik.
  • Kandungan: Ondansetron HCl 4 mg/5 ml.
  • Bentuk: Sirup..
  • Satuan Penjualan: Botol.
  • Kemasan: Box, 1 Botol @ 60 mL.
  • Farmasi: Erimplex

Kegunaan

Ondaste digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi atau radioterap dan pasca operasi.

Dosis & Cara Penggunaan

Ondaste termasuk dalam golongan Obat Keras, sebaiknya penggunaan obat ini sesuai dengan anjuran resep dokter:

  1. Mencegah mual dan muntah yang tertunda setelah kemoterapi
    • Dewasa: 2 sendok takar (10 ml) diminum 2 kali sehari, hingga 5 hari setelah perawatan.
  2. Mencegah mual dan muntah yang diinduksi kemoterapi
    • Dewasa: Kemoterapi emetogenik sedang: 2 sendok takar (10 ml) diberikan 30 menit-2 jam sebelum kemoterapi, dilanjutkan dengan dosis 2 sendok takar (10 ml) setelah 8 atau 12 jam. Kemoterapi sangat emetogenik: 6 sendok takar (30 ml) sebagai dosis tunggal, diberikan 30 menit-2 jam sebelum kemoterapi.
    • Anak usia 4-11 tahun: Kemoterapi emetogenik sedang: 1 sendok takar (5 ml) diberikan 30 menit sebelum kemoterapi. Ulangi dosis pada 4 dan 8 jam setelah dosis awal.
    • Anak usia ≥12-17 tahun Sama dengan dosis orang dewasa.
  3. Mual dan muntah pasca operasi
    • Dewasa: 4 sendok takar (20 ml) diberikan sebagai dosis tunggal 1 jam sebelum induksi anestesi. Atau 2 sendok takar (10 ml) diberikan 1 jam sebelum anestesi dilanutkan 2 dosis lanjut 2 sendok takar (10 ml) dengan jarak pemberian 8 jam.
  4. Mencegah mual dan muntah yang berhubungan dengan terapi radiasi
    • Dewasa: Iradiasi tubuh total (TBI): 2 sendok takar (10 ml) diberikan 1-2 jam sebelum fraksi harian radioterapi. Fraksi dosis tinggi tunggal untuk perut: 2 sendok takar (10 ml) diberikan 1-2 jam sebelum iradiasi. Radiasi fraksinasi harian ke perut: 2 sendok takar (10 ml) diberikan 1-2 jam sebelum iradiasi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30°C, lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Ondaste, antara lain:

  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Sedasi
  • Insomnia.
  • Sembelit, diare.
  • Demam, sensasi dingin.
  • Retensi urine.
  • Sistem reproduksi dan gangguan payudara: Penyakit ginekologis.
  • Signifikan: Nyeri dada, hipotensi, aritmia, peningkatan sementara enzim hati, penglihatan kabur sementara (karena injeksi IV cepat). Jarang, kebutaan sementara, sindrom serotonin.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Ondaste pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Wanita hamil dan menyusui.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Ondaste:

  • Pemberian bersama dengan antiaritmia (Amiodaron), atenolol, antrasiklin (Doxorubicin, daunorubicin), trastuzumab, erythromycin, dan ketoconazole
  • Dapat menyebabkan perpanjangan aditif interval qt dan meningkatkan risiko aritmia.
  • Dexamethasone Na phosphate dapat mempotensiasi efek antiemetik.
  • Dapat mengurangi efek analgesik tramadol.
  • Induksi CYP3A4 yang poten (misal Fenitoin, karbamazepin, rifampisin) dapat mengurangi konsentrasi plasma dan meningkatkan pembersihan ondansetron.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Ondaste ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala overdosis Ondansetron antara lain hipotensi, gangguan penglihatan, konstipasi parah, reaksi vasovagal dengan AV blok derajat 2 sementara, dan sindrom serotonin ditandai dengan muntah, diare, agitasi, takikardia, tremor, kejang, delirium, dan koma pada anak-anak.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan suportif dan simtomatik (oleh tenaga medis).