Obat Gangguan Pencernaan

Licomet

Klikdokter, 01 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Licomet digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan seperti, asam lambung berlebih, luka lambung, radang lambung.

Pengertian

Licomet adalah salah satu sediaan tablet dengan kandungan zat aktif Cimetidine yang diproduksi oleh Berlico Mulia Farma. Obat ini digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, seperti asam lambung berlebih, luka lambung, radang lambung, radang usus 12 jari, perdarahan saluran cerna, luka ulu hati dan Sindrom Zollinger Ellison, GERD (aliran asam perut yang berbalik menuju esofagus) serta banyak juga digunakan untuk mencegah pengeluaran asam lambung pada saat tindakan operasi.

Cimetidin merupakan obat pilihan untuk terapi pengobatan yang menyangkut kondisi produksi asam lambung berlebih. Obat ini termasuk kedalam golongan obat anti-inflamasi Non Streoid (OAINS) yang mampu meringankan gejala nyeri atau sakit akibat peradangan di saluran pencernaan dan bekerja dengan menurunkan produksi asam lambung.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antasida, Antirefluks dan Antiulserasi
  • Kandungan: Cimetidine 400 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Berlico Mulia Farma
  • Harga: -

Kegunaan

Licomet digunakan untuk mengobati radang lambung, radang usus 12 jari, pendarahan saluran cerna, luka atau nyeri ulu hati, kelebihan asam lambung, luka lambung.

Dosis & Cara Penggunaan

Licomet termasuk dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus berdasarkan resep Dokter. Aturan penggunaan:

  1. Luka lambung dan usus 12 jari:
    • Dewasa: 3 kali sehari 200 mg bersama makanan dan 400 mg sebelum tidur.
    • Dosis dapat dinaikkan menjadi 4 x sehari 400 mg selama 4-8 minggu.
  2. Radang lambung dan usus 12 jari
    • Dosis 3 kali sehari 200 mg dan 400 mg sebelum tidur selama 4-6 minggu.
  3. Radang atau perdarahan pada saluran pencernaan bagian atas
    • Dosis 4 kali sehari 400 mg.
  4. Refluks esofagus (luka kerongkongan) dan Refluks ulu hati (luka ulu hati)
    • Dosis 3 kali sehari 400 mg dan 400 mg sebelum tidur.
    • Dosis maksimum 1.2 gram / hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 16-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Licomet adalah:

  • Diare
  • Gangguan saluran pencernaan lain
  • Pusing, sakit kepala
  • Kelelahan
  • Mialgia (nyeri otot)
  • Artralgia (nyeri sendi)
  • Ruam
  • Perubahan laju filtrasi glomerulus
  • Keadaan bingung yang reversibel

Overdosis

  • Gejala: Pusing, denyut jantung dibawah normal, depresi sistem saraf pusat, muntah.
  • Penatalaksanaan: Induksi muntah dan / atau lavage lambung, dilanjutkan dengan pengobatan simtomatik dan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Licomet pada pasien yang memiliki indikasi hipersensitif (reaksi alergi berlebih) terhadap Simetidin atau obat golongan antagonis reseptor H2 lainnya.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Licomet:

  • Obat-obat seperti antikoagulan Warfarin dan Kumarin, Fenitoin, Propanolol, Nifedipin, Diazepam, Tramadol dan Metadon yang mengakibatkan peningkatan kadar obat-obat tersebut dalam plasma darah, sehingga meningkatkan potensi terjadinya efek samping yang merugikan.
  • Obat-obat yang bioavailabilitasnya baik dalam kondisi asam seperti Ketokonazole, Itrakonazole, Posasonazole, Atazanavir, dan Ester ampicillin, penyerapannya akan menurun sehingga mengurangi efektivitasnya.
  • Obat-obat yang labil dalam kondisi asam seperti Erythromycin, dan Digoxin penyerapannya akan meningkat.
  • Penggunaan dengan kontrasepsi hormonal menyebabkan efek farmakologis estrogen meningkat Hal ini dapat menyebabkan galaktorea pada wanita, sedangkan laki-laki bisa mengalami ginekomastia.
  • Menurunnya bioavailabilitas dengan Metoclopramide, Sucralfate atau Propantheline.

Kategori Kehamilan
Keamanan kehamilan menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Licomet ke dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut:

Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) namun tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Licomet terserap kedalam ASI dan tidak direkomendasikan bagi ibu menyusui.