Obat Gangguan Pencernaan

Lanxium

Klikdokter, 22 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Lanxium digunakan untuk mengobati masalah perut, refluks asam, produksi asam lambung berlebih.

Pengertian

Lanxium adalah produk obat dengan bentuk sediaan injeksi yang diproduksi oleh Pertiwi Agung. Lanxium memiliki kandungan Esomeprazole, obat ini termasuk dalam golongan Inhibitor Pompa Proton yang digunakan dalam pengobatan tukak lambung dan penyakit refluks gastro-esofagus (GERD).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antasid, Antireflux, dan Antiulcer.
  • Kandungan: Esomeprazole Na 40 mg.
  • Bentuk: Serbuk Injeksi.
  • Satuan Penjualan: Vial.
  • Kemasan: Box, Vial @ 40 mg.
  • Farmasi: Pertiwi Agung.

Kegunaan

Lanxium digunakan untuk mengobati masalah perut, refluks asam, produksi asam lambung berlebih.

Dosis & Cara Penggunaan

Lanxium termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran resep dokter:

  • Dosis: diberikan dosis 20-40 mg sekali sehari.
  • GERD; diberikan dosis 40 mg sekali sehari.
  • Ulkus gaster yang diinduksi OAINS: diberikan dosis 20 mg sekali sehari.
  • Diberikan melalui injeksi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25°C. Lindungi dari cahaya dan kelembapan.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Lanxium yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual atau muntah.
  • Mulut kering
  • Vertigo (nyeri kepala sebelah), nyeri sendi
  • Trombositopenia ( kondisi yang terjadi akibat kurangnya kadar platelet atau trombosit).
  • Insomnia (sulit tidur)
  • Edema perifer (pembengkakan)
  • Sakit kepala, pusing
  • Pansitopenia (penurunan jumlah eritrosit, leukosit, dan trombosit)
  • Kebingungan
  • Depresi, halusinasi
  • Leukopenia (rendahnya jumlah sel darah putih yang ada di dalam tubuh).
  • Gangguan rasa, penglihatan rasa sakit, penglihatan
  • Agranulositosis (Sel darah putih berkurang akibat infeksi dari mikroorganisme patogen).
  • Perut kembung.

Kontaraindikasi
Hindari penggunaan Lanxium pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif (alergi).
  • Penggunaan bersamaan dengan atazanavir dan nelfinavir.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Lanxium:

  • Ketoconazole.
  • Diazepam.
  • Fenitoin.
  • Warfarin.
  • Turunan kumarin lainnya: cisapride, atazanavir, nelfinavir, nelfinavir, saquinavir, voriconazole.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Lanxium ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala overdosis Lanxium antara lain badan lemah, kebingungan, sakit kepala, kantuk, takikardia, mual, diaforesis (keringat dingin), kemerahan, mulut kering, dan gejala gastrointestinal lainnya.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis).