Obat Gangguan Pencernaan

Lametic

Klikdokter, 18 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Lametic digunakan untuk mual & muntah setelah melakukan kemoterapi sitotoksik & radioterapi mual & muntah pasca operasi.

Pengertian

Lametic adalah obat yang di produksi oleh PT. Otto Pharmaceuticasl Inds dan didaftarkan oleh PT. Pertiwi Agung. Obat ini terdiri dari berbagai bentuk sediaan, diantaranya sediaan injeksi dan sirup yang di produksi oleh PT.Otto Pharmaceuticasl Inds, sedangkan sediaan tablet salut selaput di produksi oleh PT. Pertiwi Agung. Obat ini mengandung 

Keterangan

  1. Lametic Injeksi
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antiemetik
    • Kandungan: Ondansentron HCl 2 mg/mL
    • Bentuk: Injeksi
    • Satuan Penjualan: Ampul
    • Kemasan: Box, 5 Ampul @ 2 mL dan 4 mL
    • Farmasi: PT. Otto Pharmaceuticasl Inds/ PT. Pertiwi Agung
    • Harga Lametic @ 2 mL: Rp. 85.000 - Rp. 100.000/ Box
    • Harga Lametic @ 4 mL: Rp. 100.000 - Rp. 150.000/ Box
  2. Lametic Tablet 
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antiemetik
    • Kandungan: Ondansentron HCl 8 mg
    • Bentuk: Tablet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Strip @ 10 tablet
    • Farmasi: PT. Pertiwi Agung
    • Harga: Rp. 25.000 - Rp. 50.000/ Strip
  3. Lametic Sirup
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antiemetik
    • Kandungan: Ondansentron HCl 4 mg/5 mL
    • Bentuk: Sirup
    • Satuan Penjualan: Satuan Botol
    • Kemasan: Botol @ 50 mL
    • Farmasi: PT. Otto Pharmaceuticasl Inds/ PT. Pertiwi Agung
    • Harga: - 

Kegunaan

Lametic digunakan untuk mengatasi mual dan muntah setelah melakukan kemoterapi sitotoksik atau radioterapi, serta mengatasi mual dan muntah pasca operasi.

Dosis & Cara Penggunaan

Lametic merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Dewasa:
    • Pencegahan & pengobatan mual & muntah pasca operasi
      16 mg oral 1 jam sebelum anestesi atau 8 mg oral 1 jam sebelum anestesi diikuti oleh 2 dosis lanjut 8 mg pada interval 8 jam atau 4 mg IM / lambat IV sebagai dosis tunggal segera sebelum induksi anestesi atau pasca operasi jika pasien mengalami mual & / atau muntah yang terjadi segera setelah operasi.
    • Pencegahan mual & muntah karena kemoterapi
      - Kemoterapi yang sangat emetogenik (menimbulkan mual):
      8 mg sebagai injeksi IV (intra vena) lambat atau 15 menit infus segera sebelum kemoterapi diikuti dengan 1 mg / jam infus IV (intra vena )terus menerus sampai 24 jam atau dengan dua dosis 8 mg lebih lanjut dengan inj IV lambat atau 15 menit infus 4 jam terpisah. Salah satu rejimen diikuti oleh 8 mg per oral dua x sehari hingga 5 hari.
      - Kemoterapi kurang emetogenik:
      8 mg IV lambat dalam atau 15 menit segera sebelum kemoterapi atau 8 mg 1-2 jam sebelum kemoterapi, diikuti oleh 8 mg oral dua kali sehari selama 5 hari.
  2. Anak:
    • Usia > 4 tahun: sirup 4 mg 12 jam selama 5 hari.
    • Injeksi 5 mg / mL selama 15 menit segera sebelum kemoterapi diikuti 4 mg per oral 12 jam sampai 5 hari.

Cara Penyimpanan

  • Lametic Injeksi dan Lametic Tablet: Simpan pada suhu antara 2-30 derajat Celcius.
  • Lametic Sirup: Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Sembelit
  • Sakit kepala
  • Sedasi
  • Sensasi hangat di kepala
  • Nyeri epigastrium (sakit di ulu hati)

Overdosis

  • Gejala: Hipotensi, gangguan penglihatan, sembelit berat,  dan sindrom serotonin yang ditandai dengan muntah, diare, agitasi, takikardia, tremor, kejang, delirium dan koma pada anak.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan suportif dan simptomatik. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.


Kontraindikasi

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap ondansentron HCl
  • Wanita hamil dan menyusui

Interaksi Obat
Berikut adalah ini adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi pada Lametic:

  • Deksametason Na fosfat 
  • SSRI, MAOI, mirtazapine, fentanyl, lithium, methylene blue, serotonin noradrenaline reuptake inhibitor (SNRI)
  • Penginduksi CYP3A4 yang poten (misalnya fenitoin, karbamazepin, rifampisin)
  • Antiaritmia (misalnya amiodarone), atenolol, antrasiklin (misalnya doxorubicin, daunorubicin), trastuzumab, eritromisin, dan ketoconazole
  • Tramadol.
  • Berpotensi Fatal: Penggunaan bersamaan dengan apomorphine dapat menyebabkan hipotensi yang parah dan kehilangan kesadaran

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Lametic ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).