Obat Gangguan Pencernaan

Hufaclop

Klikdokter, 19 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Hufaclop digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang muncul pada penderita gangguan saluran cerna.

Pengertian

Hufaclop adalah obat yang mengandung Metoclopramide HCl sebagai zat aktifnya. Metoclopramide HCl termasuk golongan obat antiemetik yaitu obat yang dapat menekan mual dan muntah. Hufaclop bekerja dengan cara memblokir reseptor dopamin dan reseptor serotonin dalam dosis yang lebih tinggi, hal ini memicu kemoreseptor pada sistem saraf pusat. Hufaclop memberikan respons terhadap asetilkolin jaringan pada saluran gastrointesntinal (saluran cerna tepat pada bagian lambung dan usus) yang menyebabkan peningkatan motilitas dan mempercepat pengosongan lambung tanpa merangsang sekresi lambung, bilier, atau pankreas.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antiemetik / Regulator GIT, Antiflatulen dan Antiinflamasi.
  • Kandungan: Metoclopramide HCl 10 mg
  • Bentuk: Kaplet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kaplet
  • Farmasi: PT Gratia Husada Pharma

Kegunaan

Hufaclop digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang muncul pada penderita gangguan saluran cerna dan pada pasien yang sedang dalam pengobatan kemoterapi atau radioterapi, untuk mengontrol muntah karena operasi abdominal dan prosedur diagnostik.

Dosis & Cara Penggunaan

Hufaclop merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Hufaclop juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

Aturan penggunaan Hufaclop adalah sebagai berikut :

  • Dewasa: 1 kaplet, diminum 3 kali sehari.
  • Diminum pada saat perut kosong (1 atau 2 jam sebelum/sesudah makan).

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 ° C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Hufaclop, antara lain:

  • Sindrom neuroleptik malignan.
  • Mengantuk.
  • Diare.
  • Pruritus/ gatal.
  • Gelisah.
  • Depresi.
  • Ruam kulit.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Hufaclop pada pasien dengan kondisi:

  • Epilepsi dan pasien dengan obat yang menyebabkan reaksi ekstrapiramidal.
  • Perdarahan, obstruksi (Penyumbatan Usus), atau perforasi GI (Usus pecah).
  • Pheochromocytoma (Tumor langka yang terjadi pada kelenjar Adrenalin).

Interaksi Obat
Hufaclop berinteraksi dengan obat-obat seperti penghambat MAO, analgesik narkotik dan antikolinergik, alkohol, sedatif, hipnotik, narkotik/trankuilizer, parasetamol, tetrasiklin, levodopa, etanol, siklosporin, dan digoksin.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Hufaclop ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Pemberian Hufaclop yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti gangguan ekstrapiramidal, mengantuk, sakit kepala, vertigo, gelisah, penurunan kesadaran, kecemasan, kebingungan, halusinasi, mual, muntah, xerostomia, sembelit, hipotensi, dan henti jantung pernapasan. Jarang, blok AV. Methaemoglobinaemia dan kejang umum juga dapat terjadi pada neonatus prematur dan jangka panjang.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional). Reaksi ekstrapiramidal dapat dikontrol dengan pemberian agen antikolinergik (misalnya: Diphenhydramine, benztropine). Berikan metilen biru melalui injeksi intravena dalam kasus methaemoglobinaemia, namun, penggunaan metilen biru pada pasien dengan defisiensi G6PD tidak dianjurkan karena meningkatkan risiko anemia hemolitik yang mungkin berakibat fatal. Pantau fungsi jantung dan fungsi pernapasan.