Obat Gangguan Pencernaan

Glotron

Klikdokter, 18 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Glotron digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat pasca operasi, kemoterapi atau radioterapi.

Pengertian

Glotron adalah salah satu nama dagang dari sediaan injeksi yang mengandung zat aktif Ondansetron HCl, obat ini diproduksi oleh Marin Liza Farmasi/ Lucas Djaja. Glotron digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat pasca operasi, kemoterapi atau radioterapi. Glotron bekerja dengan cara memblokir salah satu zat alami tubuh (serotonin) yang menyebabkan mual atau muntah.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antiemetik.
  • Kandungan: Ondansetron HCl 2.53 mg.
  • Bentuk: Injeksi.
  • Satuan Penjualan: Ampul.
  • Kemasan: Box, 5 Ampul @ 2 mL.
  • Farmasi: Marin Liza Farmasi/ Lucas Djaja.

Kegunaan

Glotron digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat pasca operasi, kemoterapi atau radioterapi.

Dosis & Cara Penggunaan

Glotron termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran resep dokter dan dilakukan oleh Tenaga Medis Profesional:

  1. Pencegahan mual dan muntah yang diinduksi kemoterapi
    Dosis awal: 8 mg dengan infus intravena lambat atau 15 menit infus segera sebelum kemoterapi, kemudian infus intravena berkelanjutan 1 mg / jam hingga 24 jam atau 2 dosis 8 mg dengan injeksi intravena lambat atau 15 menit infus terpisah 4 jam, atau dilanjutkan dengan terapi oral dengan dosis 8 mg sebanyak dua kali sehari selama 5 hari.
  2. Mual dan muntah yang diinduksi radioterapi
    Dosis: diberikan dosis 8 mg melalui injeksi intravena lambat atau injeksi intramuskular (otot) segera sebelum perawatan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 2-30°C, lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Glotron, antara lain:

  • Nyeri di area injeksi
  • Sakit kepala
  • Sembelit
  • Sensasi terbakar pada kepala dan ulu hati (epigastrium)
  • Diare

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Glotron pada pasien yang memiliki indikasi
Wanita hamil dan menyusui.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Glotron:

  • Dexamethasone Na phosphate dapat mempotensiasi efek antiemetik.
  • Induksi CYP3A4 yang poten (misal Fenitoin, karbamazepin, rifampisin) dapat mengurangi konsentrasi plasma dan meningkatkan pembersihan
  • ondansetron.
    Pemberian bersama dengan antiaritmia (Amiodaron), atenolol, antrasiklin (Doxorubicin, daunorubicin), trastuzumab, erythromycin, dan ketoconazole
  • Dapat menyebabkan perpanjangan aditif interval qt dan meningkatkan risiko aritmia.
  • Dapat mengurangi efek analgesik tramadol.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Glotron ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala overdosis Ondansetron antara lain hipotensi, gangguan penglihatan, konstipasi parah, reaksi vasovagal dengan AV blok derajat 2 sementara, dan sindrom serotonin ditandai dengan muntah, diare, agitasi, takikardia, tremor, kejang, delirium, dan koma pada anak-anak.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan suportif dan simtomatik (oleh tenaga medis).