Pengertian
Dometa adalah salah satu obat dagang yang mengandung domperidone. Obat ini diproduksi oleh Ikapharmindo Putramas dalam bentuk tablet dan sirup.
Dometa digunakan untuk mencegah mual dan muntah, serta sebagai terapi simptomatik (menghilangkan gejala) dispepsia fungsional, seperti mual, perut kembung, dan bersendawa.
Obat ini dapat menimbulkan risiko gangguan detak jantung, terutama pada lansia. Jadi, sebelum obat digunakan, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.
Artikel Lainnya: Ini Pertolongan Pertama untuk Atasi Mual dan Muntah
Keterangan
Berikut adalah keterangan obat Dometa yang sebaiknya diketahui:
-
Dometa Tablet
- Golongan: Obat Keras.
- Kategori: Regulator Gastrointestinal, Antiflatulen, dan Antiinflamasi.
- Kandungan: Domperidone 10 mg.
- Bentuk: Tablet Salut Selaput.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
- Farmasi: Ikapharmindo Putramas.
- Harga: Rp31.000 – Rp44.000/ Strip.
-
Dometa Sirup
- Golongan: Obat Keras.
- Kategori: Regulator Gastrointestinal, Antiflatulen, dan Antiinflamasi.
- Kandungan: Domperidone 5 mg per 5 ml.
- Bentuk: Tablet Salut Selaput.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
- Farmasi: Ikapharmindo Putramas.
- Harga: Rp33.000 – Rp50.000/ Botol.
Kegunaan
Dometa digunakan untuk mencegah mual dan muntah, dan sebagai terapi simptomatik dispepsia fungsional.
Artikel Lainnya: Kenali Penyebab Sering Sakit Kepala Disertai Mual
Dosis & Cara Penggunaan
Dometa adalah obat keras yang membutuhkan resep dokter.
-
Dometa Tablet
- Terapi simptomatik dispepsia fungsional: 1-2 tablet, diminum 3x sehari dan 1 tablet sebelum tidur.
- Mual muntah pada dewasa: 1-2 tablet, diminum 3-6x sehari.
- Mual muntah pada anak: 0.2 mg-0.4 mg/kgBB, diminum 3-6x sehari.
-
Dometa Sirup
- Terapi simptomatik dispepsia fungsional: 2-4 sendok takar, diminum 3x sehari. Dan 2 sendok takar sebelum tidur.
- Mual muntah pada dewasa: 2-4 sendok takar, diminum 3-6x sehari.
- Mual muntah pada anak: 0.2 mg-0.4 mg/kgBB, diminum 3-6x sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celsius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping yang dapat muncul selama penggunaan Dometa berupa:
- Reaksi alergi.
- Hiperprolaktinemia (kadar hormon prolaktin dalam darah menjadi lebih tinggi dari biasanya).
Artikel Lainnya: Jangan Panik, Ini Cara Tepat Menangani Anak yang Muntah
Overdosis
Penggunaan Dometa yang berlebihan dapat menyebabkan gejala-gejala di bawah ini:
- Kesadaran yang menurun.
- Mengantuk.
- Kejang.
- Reaksi ekstrapiramidal.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Dometa pada orang dengan kondisi sebagai berikut:
- Prolaktinoma.
- Perpanjangan interval QTc yang ada.
- Hipokalemia.
- Hiperkalemia.
- Gagal jantung kongestif.
- Perdarahan gastrointestinal.
- Gangguan hati sedang hingga berat.
Interaksi Obat
Dometa tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat-obatan berikut:
- Antikolinergik.
- Azitromisin, roksitromisin, dan obat-obatan pemicu bradikardia dan hipokalemia.
- Antasida atau agen antisekretori.
- Berpotensi fatal: peningkatan risiko perpanjangan interval QT dengan penghambat CYP3A4 yang manjur, penghambat CYP3A4 sedang, dan obat-obatan perpanjangan interval QT.
Kategori Kehamilan
Domperidone tidak direkomendasikan untuk wanita hamil.
Peringatan Menyusui
Domperidone terserap ke dalam ASI. Bicarakan dengan dokter sebelum mengggunakan obat ini.