Obat Gangguan Pencernaan

Cliad

apt. Annas Reza, S.Farm, 01 Mar 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Cliad adalah golongan obat antispasmodik yang digunakan untuk meringankan kram perut. Apa kandungan Cliad? Simak selengkapnya di bawah ini!

Cliad

Cliad

Golongan

Obat Keras

Kategori obat

Antispasmodik (gangguan pencernaan)

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Bentuk obat

Tablet

Cliad untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori D: Studi pada ibu hamil memperlihatkan adanya risiko pada janin.

Peringatan Menyusui: Cliad diketahui bisa terserap ke dalam ASI. Jangan menggunakannya tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Merek Dagang 

  • Librax
  • Clixid
  • Braxidin
  • Melidox

Pengertian 

Cliad adalah obat dengan kandungan chlordiazepoxide dan clidinium. Obat yang diproduksi oleh PT Interbat tersebut tersedia dalam bentuk tablet salut selaput. 

Chlordiazepoxide bekerja dengan cara memengaruhi senyawa kimia di otak. Sementara kandungan clidinium memiliki efek antispasmodik yang bekerja di saluran pencernaan. 

Cliad tablet digunakan untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan maupun saluran urogenital, seperti tukak lambung, radang usus, serta IBS (irritable bowel syndrome). 

Gangguan di saluran cerna bisa membuat perut menjadi kram atau kejang. Tentu kondisi ini bisa menghambat aktivitas kamu, apalagi jika nyerinya tak tertahankan.

Berikut penjelasan lengkap seputar kandungan, dosis, efek samping, dan manfaat Cliad. 

Keterangan 

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Obat antispasmodik
  • Kandungan: Chlordiazepoxide 5 mg, clidinium 2.5 mg
  • Kemasan: Dus, 10 strip @10 tablet
  • Produksi: PT Interbat
  • Harga Cliad tablet: Rp 64.000-96.000/strip

Artikel lainnya: Sakit Maag dan Lambung, Apa Bedanya?

Kegunaan 

Obat Cliad Kaplet digunakan untuk mengatasi kondisi kram pada saluran cerna, seperti: 

  • Tukak lambung
  • Radang usus 
  • IBS (irritable bowel syndrome) atau gangguan usus besar

Dosis dan Aturan Pakai 

Cliad termasuk golongan obat keras. Artinya, untuk membelinya, kamu perlu menggunakan resep dokter. 

Secara umum, aturan penggunaan obat Cliad adalah sebagai berikut.

Tujuan: Kram pada saluran cerna 

Bentuk: Tablet salut selaput

  • Dewasa: Sebanyak 1-2 tablet, diminum 3-4 kali sehari atau 10-30 mg sehari dalam dosis terbagi.
  • Lansia: Berikan Cliad tablet sebanyak 1 tablet, yang diminum 2 kali sehari.

Cara Menggunakan 

  • Cliad hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter
  • Ikuti anjuran dokter terkait dosis dan cara penggunaan Cliad. Sebelum menggunakan obat, bacalah instruksi aturan minum yang tertera pada kemasan
  • Respons terhadap obat ini berbeda pada tiap individu. Sebelum dilakukan terapi konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter terkait keluhan kamu. Dokter akan memberikan terapi sesuai kondisi
  • Cliad tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan, ditelan secara utuh, jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. Telan dengan meminum segelas air putih
  • Dianjurkan menggunakan Cliad secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa menggunakan obat, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan saja. jangan menggandakan dosis

Artikel lainnya: 5 Penyakit Serius Ini Berawal dari Sakit Perut

Cara Penyimpanan

Simpan obat Cliad pada suhu ruang 15 - 25 derajat Celsius, di tempat kering, serta terhindar dari cahaya matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping 

Adapun efek samping Cliad yang mungkin timbul, antara lain:

Overdosis

Reaksi overdosis akibat penggunaan Cliad, antara lain: 

Jika kamu mengalami overdosis di atas, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119. Atau, bergegaslah mengunjungi instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Kontraindikasi

Sebaiknya, obat Cliad tidak digunakan pada pasien yang memiliki riwayat:

  • Hipersensitif terhadap chlordiazepoxide
  • Gangguan saraf dan otot
  • Depresi pernapasan
  • Glaukoma
  • Disfungsi hati
  • Kehamilan dan menyusui

Interaksi Obat 

Interaksi obat yang dapat terjadi antara Cliad dan obat lain, seperti:

  • Menurunkan absorpsi obat oral karena penurunan motilitas lambung dan menunda pengosongan lambung
  • Pemberian dengan obat golongan opioid (kodein) dapat menyebabkan efek sedatif chlordiazepoxide meningkat
  • Pemberian dengan antihistamine seperti cimetidine dapat meningkatkan efek hyoscine
  • Beritahu pada dokter jika kamu sedang mengonsumsi suplemen, produk herbal, atau obat lain

Artikel lainnya: 7 Penyebab Usus Buntu atau Apendisitis, Apa Saja? 

Peringatan dan Perhatian 

  • Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap kandungan Cliad
  • Informasikan dokter jika kamu sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui
  • Beritahu dokter jika kamu memiliki riwayat myasthenia gravis, gangguan fungsi ginjal, pembesaran kelenjar prostat, gangguan kemih, glaukoma, depresi, gangguan fungsi hati, dan penyalahgunaan NAPZA atau riwayat kecanduan alkohol
  • Hindari mengendarai/mengoperasikan mesin jika kamu merasakan efek samping, seperti mengantuk atau gangguan penglihatan sementara
  • Cliad tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 6 tahun
  • Beritahu dokter jika kamu sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu
  • Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah menggunakan Cliad

Kategori Kehamilan

Cliad masuk dalam kategori D untuk keamanan ibu hamil. Studi percobaan pada wanita hamil memperlihatkan risiko pada janin.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin

Peringatan Kehamilan

Informasikan pada dokter jika kamu sedang hamil atau merencanakan program kehamilan. 

Jangan gunakan Cliad tanpa berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu.

Peringatan Menyusui

Cliad diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Ibu menyusui, jangan gunakan obat tanpa berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu.

Penyakit Terkait 

  • Tukak Lambung
  • Radang usus
  • Irritable Bowel Syndrome  (Sindrom Iritasi Usus Besar)
  • Sakit Perut

Rekomendasi Obat Sejenis 

Kini kamu sudah tahu Cliad obat apa. Jadi, jangan tunggu sakit! Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di Tanya Dokter. Yuk, sama-sama #JagaSehatmu.

[HNS]