Obat Gangguan Pencernaan

Cimexol

Klikdokter, 11 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Cimexol digunakan untuk untuk tukak duodenum, sindrom Zollinger-Ellison dan hiperasiditas lambung, esofagitis.

Pengertian

Cimexol merupakan produk obat yang mengandung Cimetidine  dengan bentuk sediaan kaplet yang diproduksi oleh Solas Langgeng Sejahtera. Cimexol berguna untuk mengurangi pengeluaran asam lambung. Cimexol juga digunakan pada pasien dengan insufisiensi pankreas untuk mengurangi pemecahan suplemen enzim pankreas.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas terapi: Antasida, Antirefluks dan Antiulserasi
  • kandungan: Cimetidine 200 mg
  • Bentuk: Kaplet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kaplet
  • Farmasi: Solas Langgeng Sejahtera.

Kegunaan

Cimexol digunakan untuk untuk tukak duodenum, sindrom Zollinger-Ellison dan hiperasiditas lambung, esofagitis (peradangan pada lapisan kerongkongan), menghambat sekresi asam lambung.

Dosis & Cara Penggunaan

Cimexol termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep dokter.

  • Sindrom Zollinger-Ellison dan Hiperasiditas Lambung
    Dosis: 1 tablet 4 x sehari. Maksimal: 2.400 mg setiap hari.
  • Profilaksis perdarahan gastrointestinal akibat ulserasi stres
    Dewasa: 200-400 mg setiap 4-6 jam.
  • Ulserasi lambung dan duodenum yang jinak
    Dewasa: 800 mg setiap hari sebelum tidur atau 400 mg 2 kali sehari untuk setidaknya 4 minggu untuk tukak duodenum, 6 minggu untuk tukak lambung dan 8 minggu untuk ulkus terkait NSAID.
  • Penyakit refluks gastroesofagus
    Dewasa: 400 mg 4 kali sehari atau 800 mg 2 kali sehari untuk 4-12 minggu.
  • Profilaksis aspirasi asam selama anestesi umum
    Dewasa: 400 mg diberikan 90-120 menit sebelum induksi anestesi atau pada awal persalinan. Dosis hingga 400 mg dapat diulangi setiap 4 jam jika perlu. Dosis harian maks: 2,4 g.
  • Sindrom usus pendek
    Dewasa: Awalnya, 400 mg 2 kali sehari, disesuaikan menurut respons.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu antara 16-30°C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Cimexol, antara lain diare, pusing, kelelahan, ruam.
Jarang: inekomastia (pembesaran jaringan kelenjar payudara), reaksi alergi, artralgia (nyeri sendi), mialgia (nyeri otot); gangguan darah.

Interaksi obat:
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Cimexol:
Dapat meningkatkan kadar lignokain, fenitoin, teofilin, warfarin, beberapa antiaritmia, benzodiazepin, β-blocker, vasodilator.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Cimexol ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis:

  • Pemberian Cimexol yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti pusing, denyut jantung lambat, depresi sistem saraf pusat, muntah.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan induksi muntah dan / atau bilas lambung, dilanjutkan dengan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional).