Pengertian
Proviron merupakan obat dalam bentuk tablet yang diproduksi oleh Bayer Indonesia. Setiap tablet Proviron mengandung mesterolone 25 mg.
Proviron digunakan untuk mengatasi kekurangan androgen dan infertilitas (kemandulan) pada pria.
Obat ini merupakan suplemen kolesterol androgen endogen dengan efek penghambatan yang lebih sedikit pada fungsi testis intrinsik dibandingkan testosteron dan turunannya.
Artikel Lainnya: Pilihan Olahraga yang Baik untuk Meningkatkan Kesuburan Pria
Keterangan
Berikut adalah keterangan obat Proviron yang sebaiknya diketahui:
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Androgen dan Obat Sintetis Terkait.
- Kandungan: Mesterolone 25 mg.
- Bentuk: Tablet.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Box, 2 Strip @ 10 Tablet.
- Farmasi: Bayer Indonesia.
- Harga: Rp 92.000 - Rp 152.000/ Strip.
Kegunaan
Fungsi Proviron adalah untuk mengatasi kekurangan androgen dan infertilitas pada pria.
Artikel Lainnya: Sederet Kebiasaan yang Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria
Dosis & Cara Penggunaan
Proviron merupakan obat keras yang harus sesuai dengan resep dokter.
Aturan penggunaan obat Proviron secara umum adalah sebagai berikut:
Kekurangan androgen, dan infertilitas karena hipogonadisme (masalah produksi sperma di dalam testis):
- Dosis: awalnya 75-100 mg setiap hari dalam 3 atau 4 dosis terbagi untuk beberapa bulan.
- Dosis pemeliharaan: 50-75 mg setiap hari dalam dosis terbagi.
Hipogonadisme:
- Dosis awal: 1-2 tablet diminum 3 kali sehari selama beberapa bulan.
- Dosis pemeliharaan: 1 tablet diminum 2-3 kali sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan di bawah 30 derajat Celsius.
Artikel Lainnya: Tak Hanya Wanita, Pria Juga Punya Kalender Masa Subur
Efek Samping
Efek samping yang dapat terjadi pada penggunaan Proviron adalah membesar dan menegangnya penis (ereksi) yang sering atau persisten.
Kontraindikasi
Tidak boleh digunakan oleh orang memiliki indikasi sebagai berikut:
- Alergi terhadap kandungan di dalam Proviron.
- Tumor hati.
- Karsinoma prostat.
- Kanker payudara.
- Hiperkalsemia.
Interaksi Obat
Proviron dapat menimbulkan interaksi apabila digunakan bersamaan dengan obat lain, misalnya:
- Antidiabetes.
- Siklosporin.
- Antikoagulan seperti warfarin.
- Tiroksin.
Kategori Kehamilan
Kategori X: Studi pada hewan percobaan dan manusia telah menunjukkan adanya kelainan pada janin.
Hanya dapat digunakan oleh pria.