Obat Gangguan Hormon dan Kesuburan

Provera

Klikdokter, 02 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Provera digunakan sebagai pengobatan terapi tambahan dan paliatif untuk kanker endometrium berulang.

Pengertian

Provera adalah sediaan obat dalam bentuk tablet yang diproduksi oleh Pfizer Indonesia. Provera digunakan sebagai pengobatan terapi tambahan dan paliatif untuk kanker endometrium berulang dan metastatik atau karsinoma ginjal dan dalam pengobatan kanker payudara kambuh atau berulang yang tergantung hormon, pada wanita pascamenopause. 

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Terapi Hormon Kanker / Estrogen, Progesteron dan Obat Sintetis Terkait
  • Kandungan: Medroxyprogesterone acetate 10 mg; Medroxyprogesterone acetate 100 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Pfizer Indonesia
  • Harga Provera 10 mg: Rp110.000 - Rp213.000/ Strip
  • Harga Provera 100 mg: Rp205.000 - Rp260.000/ Strip

Kegunaan

Provera digunakan sebagai pengobatan terapi tambahan dan paliatif untuk kanker endometrium berulang dan metastatik atau karsinoma ginjal dan dalam pengobatan kanker payudara kambuh atau berulang yang tergantung hormon, pada wanita pascamenopause.

Dosis & Cara Penggunaan

Provera merupakan golongan obat keras, sehingga penggunaanya harus sesuai dengan resep dokter.

  1. Provera 10 mg
    • Amenore sekunder: diberikan dosis 2,5-10 mg setiap hari selama 5-10 hari.
    • Perdarahan uterus disfungsional karena ketidakseimbangan hormon tanpa adanya patologi organik: dosis 2,5-10 mg setiap hari selama 5-10 hari dimulai pada hari ke-16 atau ke-21 siklus. Diberikan selama 2 siklus berturut-turut dan kemudian dihentikan.
    • Perdarahan uterus disfungsional (menginduksi transformasi endometrium sekretorik optimal yang diberikan dengan terapi estrogen): dosis 5-10 mg setiap hari selama 10 hari dimulai pada hari ke-16 siklus.
    • Endometriosis: dosis 10 mg diminum 3 kali sehari selama 90 hari pada hari pertama siklus.
  2. Provera 100 mg
    • Kanker endometrium dan kanker ginjal berulang: diberikan dosis 200 mg-400 mg/hari.
    • Kanker payudara berulang pada wanita pascamenopause: diberikan dosis 400-800 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Insomnia
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Pusing
  • Kelelahan
    Provera 10 mg:
  • Perdarahan uterus disfungsional (haid tidak teratur, timbul bercak)
  • Hipersensitivitas
  • Depresi
  • Gugup
  • Jerawat
  • Gatal, biduran
  • Keputihan
  • Nyeri payudara
  • Demam
    Provera 100 mg
  • Perubahan berat badan
  • Nafsu makan meningkat
  • Muntah
  • Sembelit
  • Disfungsi ereksi

Overdosis
Penggunaan Provera dalam dosis berlebih dapat menimbulkan gejala:

  • Mual dan muntah
  • Nyeri payudara
  • Pusing, sakit perut
  • Kantuk/kelelahan

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif terhadap kandungan obat
  • Pendarahan vagina yang tidak terdiagnosis
  • Disfungsi hati atau penyakit hati aktif
  • Memiliki riwayat tromboflebitis, gangguan tromboemboli atau apoplexy serebral
  • Diketahui atau diduga hamil
  • Provera 10 mg: Pasien dengan karsinoma payudara (tergantung estrogen); aborsi yang terlewatkan. Diketahui atau dicurigai kanker payudara.
  • Provera 100 mg: Perdarahan saluran kemih yang tidak terdiagnosis, patologi payudara.

Interaksi Obat

  • Dapat berinteraksi dengan obat Aminoglutethimide
  • Golongan obat penginduksi &/atau inhibitor enzim CYP3A4

Kategori Kehamilan
FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Provera dalam kategori X dengan penjelasan sebagai berikut :

Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia. Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil.

Perhatian Menyusui
Medroxyprogesterone diekskresikan dalam ASI. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ini menimbulkan bahaya bagi bayi yang disusui. Tetap konsultasikan pada dokter sebelum mengkonsumsi obat ini.