Obat Gangguan Hormon dan Kesuburan

Azol

Klikdokter, 10 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Azol digunakan untuk terapi pengobatan endometriosis, menoragia, penyakit fibrokistik pada payudara.

Pengertian

Azol adalah obat yang memiliki kandungan Danazol. Azol digunakan oleh wanita untuk mengobati nyeri panggul dan ketidaksuburun karena gangguan rahim (endometriosis). Selain itu, Azol juga digunakan untuk mengobati nyeri pada payudara dan nodul yang muncul akibat kondisi payudara (penyakit payudara fibrokistik). Obat ini juga dikonsumsi oleh pria dan wanita untuk mencegah terjadinya pembengkakan perut, lengan, kaki, wajah, saluran pernapasan yang disebabkan oleh suatu penyakit bawaan (angioedema herediter).

Azol adalah obat yang berisi hormon androgen yang mirip dengan testosteron. Untuk pengobatan endometriosis dan pengobatan penyakit payudara fibrokistik, obat ini berfungsi untuk mengurangi jumlah hormon yang diproduksi oleh indung telur. Hormon-hormon ini biasanya memperburuk kondisi tubuh. Untuk pengobatan angioedema, Azol membantu meningkatkan jumlah protein tertentu dalam sistem kekebalan tubuh (sistem imun).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Androgen & Obat-obatan Sintetik Terkait
  • Kandungan: Danazol 200 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol @ 30 Kapsul
  • Farmasi: Alphapharm/ PT Merck Indonesia

Kegunaan

Azol digunakan untuk terapi pengobatan endometriosis, menoragia, penyakit fibrokistik pada payudara.

Dosis & Cara Penggunaan

Azol termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  1. Endometriosis
    • Dosis pemberian: 1-3 kapsul perhari, diminum dalam 2 dosis terbagi.
    • Dosis awal: 1 kapsuk perhari, jika perlu dapat dibrerikan 3 kapsul perhari. Lanjutkan terapi tanpa terputus selama 3-6 bulan, dapat dilanjutkan hingga 9 bulan.
  2. Menoragia
    • Dosis pemberian: 1 kapsul perhari, diberikan selama 12 minggu.
  3. Penyakit payudara fibrokistik
    • Dosis awal: dimulai dengan dosis 50 mg perhari, dosis dapat ditingkatkan sampai dengan 100 mg perhari dalam 2 dosis terbagi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi saat penggunaan Azol adalah:

  • Penambahan berat badan
  • Timbulnya jerawat
  • Terjadi seborhea (kondisi kulit yang menyebabkan bercak bersisik dan kulit merah, terutama pada kulit kepala)
  • Kerontokan pada rambut
  • Perubahan suara
  • Tumbuh bulu pada tubuh
  • Vagina kering
  • Kulit menjadi memerah
  • Menyusutnya ukuran payudara
  • Tidak nafsu makan
  • Gangguan tidur
  • Kecemasan yang berlebihan.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Azol pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Perdarahan genital abnormal yang tidak terdiagnosis
  • Tumor yang tergantung androgen
  • Penyakit tromboemboli (tersumbatnya pembuluh oleh bekuan darah) atau riwayat trombosis (proses koagulasi dalam pembuluh darah yang berlebihan sehingga menghambat aliran darah, atau bahkan menghentikan aliran tersebut)
  • Gangguan jantung berat
  • Gangguan hati dan ginjal berat
  • Ibu hamil dan menyusui.

Interaksi Obat
Berikut ini adalah beberapa interaksi obat yang terjadi pada Azol:

  • Dapat memperpanjang waktu protrombin bila digunakan bersama warfarin
  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum carbamazepine, ciclosporin, tacrolimus
  • Dapat meningkatkan risiko miopati dan rhabdomiolisis bila diberikan bersamaan dengan statin (simvastatin, atorvastatin, lovastatin)
  • Dapat meningkatkan respons calcaemic terhadap analog vitamin D sintetik
  • Dapat menyebabkan resistensi insulin.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Azol ke dalam Kategori X:
Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia. Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil.

Overdosis

  • Gejala: Dosis berlebih bisa menimbulkan reaksi yang mirip dengan gejala efek samping, seperti mual, gangguan pencernaan, dan edema.
  • Pengobatan: Tindakan suportif umum; berikan diuretik bila terjadi edema. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.