Obat Diabetes

Eclid

Klikdokter, 10 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Eclid merupakan produk obat dengan sediaan tablet dengan kekuatan dosis yang berbeda, yaitu Eclid 50 mg dan 100 mg.

Pengertian

Eclid adalah produk obat dalam bentuk sediaan tablet dengan kekuatan dosis yang berbeda, yaitu Eclid 50 mg dan 100 mg. Obat ini mengandung Acarbose yang berguna untuk mengontrol kadar gula darah tinggi pada pasien diabetes melitus tipe 2. Selain itu, pengobatan ini dapat mencegah terjadinya kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, kehilangan anggota tubuh (amputasi) dan masalah fungsi seksual. Eclid memiliki mekanisme kerja dengan cara memperlambat pemecahan pati (karbohidrat) dari makanan yang Anda makan menjadi gula, sehingga kadar gula darah tidak terlalu naik sebanyak setelah makan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antidiabetes.
  • Kandungan: Acarbose 100 mg; Acarbose 50 mg
  • Bentuk: Tablet.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
  • Farmasi: PT Dexa Medica.

Kegunaan

Eclid digunakan sebagai terapi tambahan untuk pengobatan diabetes melitus tipe 2.

Dosis & Cara Penggunaan

Eclid merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan eclid juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  • Dosis Awal: diminum 3 kali sehari 50 mg. Kemudian tingkatkan dosis menjadi 3 kali sehari 200 mg.
  • Dosis Maksimal: 3 kali sehari 200 mg. Tingkatkan dosis dengan jarak pemberian antara 4-8 minggu atau lebih.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Eclid yang mungkin terjadi adalah:

  1. Perut kembung
  2. Sakit perut
  3. Distensi (penumpukan cairan pada bagian perut)
  4. Diare
  5. Mual dan muntah
  6. Trombositopenia (penurunan jumlah platelet darah)
  7. Hipoglikemia (kadar gula darah kurang dari normal)


Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  1. Hipersensitif (Reaksi berlebih karena sistem imun).
  2. Gangguan usus kronis terkait dengan malabsorpsi (Kondisi yang mencegah pencerapan nutrisi melaluian usus kecil) dan gangguan pencernaan
  3. Sindrom Roemheld, hernia mayor (Penyakit akibat turunnya buah zakar), obstruksi usus (Penyumbatan usus) dan tukak lambung, penyakit radang usus misalnya, kolitis ulserativa (Radang usus kronis) dan penyakit Crohn (Radang usus kronis yang mempengaruhi lapisan saluran pencernaan), obstruksi usus (Penyumbatan usus) parsial atau obstruksi usus (Penyumbatan usus) atau ileus predisposisi (Terhentinya gerakan usus).
  4. Gangguan ginjal berat (CrCl 5. Wanita hamil dan laktasi.
  5. Anak dan remaja

 

Interaksi Obat

  1. Sukrosa dan makanan yang mengandung sukrosa; sulfonilurea, metformin atau insulin
  2. Dapat mempengaruhi bioavailabilitas digoxin
  3. Cholestyramine (Obat pengikat asam empedu), adsorben usus & produk enzim pencernaan harus dihindari
  4. Diuretik (Penyebab naiknya laju urinasi), kortikosteroid (Obat penambah hormon steroid), fenotiazin, preparat tiroid, estrogen, OC, fenitoin, asam nikotinat, simpatomimetik, penghambat saluran Ca cenderung menghasilkan hiperglikemia (Kadar gula darah tinggi) dan dapat menyebabkan hilangnya kendali glukosa darah
  5. Neomisin menyebabkan peningkatan glukosa darah postprandial yang meningkat dan peningkatan sering.


Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Eclid ke dalam Kategori B
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Overdosis dapat menyebabkan perut kembung, dan diare. 
  • Dalam kasus overdosis, pasien tidak boleh diberikan minuman atau makanan yang mengandung karbohidrat (disakarida, oligosakarida, atau polisakarida) selama 4-6 jam berikutnya.