Obat Diabetes

Amaryl

Klikdokter, 29 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Amaryl digunakan untuk membantu mengobati penyakit Diabetes Melitus tipe 2.

Pengertian

Amaryl adalah obat yang mengandung Glimepiride. Amaryl digunakan bersama program diet dan olahraga yang sesuai untuk membantu mengontrol kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes tipe 2. Obat ini juga dapat dikombinasikan bersama obat diabetes lain yang memiliki kerja yang berbeda. Amaryl bekerja dengan meningkatkan sekresi insulin didalam tubuh. Pada penderita diabetes melitus, insulin tidak dapat digunakan secara efektif atau tidak memiliki insulin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antidiabetik
  • Kandungan: Glimepiride 1 mg; Glimepiride 2 mg; Glimepiride 3 mg; Glimepiride 4 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 5 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Aventis Pharma

Kegunaan

Amaryl digunakan untuk mengobati penyakit diabetes melitus tipe 2.

Dosis & Cara Penggunaan

Amaryl termasuk dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

  • Dosis awal: diberikan dosis 1 mg sehari, dosis dapat ditingkatkan 1 mg dengan jarak pemberian dosis awal selama 1-2 minggu sesuai respon.
  • Dosis pemeliharaan: 4 mg perhari. Maksimal dosis: 6 mg perhari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Amaryl yang mungkin terjadi adalah:

  • Hipoglikemia (kadar gula darah kurang dari normal)
  • Gangguan penglihatan sementara
  • Mual, muntah, perasaan kenyang, sakit perut
  • Diare
  • Reaksi alergi (gatal, urtikaria atau ruam)

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan indikasi:

  • Pasien yang hipersensitif dengan Glimepiride dan obat golongan Sulfonilurea lainnya
  • Diabetes Melitus Tipe 1
  • Gangguan ginjal dan hati
  • Wanita hamil dan menyusui

Interaksi Obat

  • Peningkatan efek hipoglikemik jika digunakan bersama dengan OAINS (misalnya fenilbutazon), insulin, antidiabetik oral (misalnya metformin), salisilat, fluoxetine, antibiotik (misalnya Kloramfenikol)
  • Penurunan efek hipoglikemik dengan estrogen, kontrasepsi oral, diuretik thiazide, glukokortikoid, turunan fenotiazin (misalnya klorpromazin), simpatomimetik (misalnya epinefrin, albuterol, terbutalin)

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Amaryl ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Mual, muntah, nyeri uluhati, hipoglikemia (kadar gula darah kurang dari normal), gelisah, gemetar, gangguan penglihatan, gangguan koordinasi, mengantuk, koma, kejang.
  • Penatalaksanaan: Induksi muntah diikuti dengan pemberian limun dengan arang aktif dan Na sulfat untuk mencegah penyerapan. Dapat menggunakan lavage lambung jika tertelan dalam jumlah besar. Jika terjadi overdosis berat, berikan glukosa secara injeksi bolus IV 50 mL larutan 50% diikuti dengan infus larutan 10%.