Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Obat Asam Urat

Anuric

Klikdokter, 29 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anuric digunakan untuk membantu mengobati: hiperurisemia, gout, terapi kanker melingkupi hiperurisemia, batu ginjal yang baru terjadi.

Pengertian

Anuric adalah obat yang mengandung Allopurinol. Obat ini digunakan untuk membantu mengobati asam urat dan batu ginjal (gumpalan kecil dalam ginjal yang merupakan penumpukan dari mineral dan asam urat). Obat ini juga digunakan untuk mencegah peningkatan kadar asam urat pada pasien yang menerima kemoterapi kanker. Pasien-pasien ini dapat mengalami peningkatan kadar asam urat akibat pelepasan asam urat dari sel-sel kanker yang mati. Anuric bekerja dengan mengurangi jumlah asam urat yang dibuat oleh tubuh sehingga mengurangi kemungkinan batu ginjal. Anuric tersedia dalam dosis 100 mg dan 300 mg.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Hiperurisemia dan asam urat
  • Kandungan: Allopurinol 100 mg; Allopurinol 300 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 6 Strip @ 10 tablet
  • Farmasi: PT Promedrahardjo Farmasi Industri.

Kegunaan

Anuric digunakan untuk membantu mengobati: hiperurisemia (meningkatnya kadar asam urat dalam darah), gout (nyeri pada persendian), terapi kanker melingkupi hiperurisemia, batu ginjal yang baru terjadi.

Dosis & Cara Penggunaan

Anuric termasuk dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus dikonsultasikan dengan Dokter. Dosis penggunaan Anuricsecara umum adalah:

  1. Asam urat dan hiperurisemia:
    • Dewasa: dosis awal diminum 100 mg perhari lalu disesuaikan dengan konsentrasi serum urat.
    • Sebagai dosis pemeliharaan:
      • Ringan: 100-300 mg perhari
      • Cukup parah: dosis hingga 600 mg perhari. Maksimal 900 mg perhari.
      • Dosis diatas 300 mg harus diberikan dalam dosis terbagi.
  2. Untuk terapi kanker melingkupi hiperurisemia:
    • Dewasa: 600-800 mg dalam dosis terbagi, 2-3 hari sebelum pengobatan kanker
    • Anak-anak usia > 15 tahun: diminum 10-20 mg/kg berat badan. Maksimal 400 mg perhari.
  3. Untuk batu ginjal yang baru terjadi:
    • Dewasa: diminum 200-300 mg dalam dosis tunggal maupun terbagi. Atau sesuai petunjuk Dokter.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek Samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Anuric adalah:

  • Makulopapular (bintik-bintik atau bejolan kecil kemerahan pada kulit)
  • Pruritus (Gatal pada seluruh bagian tubuh)
  • Demam dan menggigil
  • Limfadenopati (pembengkakan pada kelenjar limfe)
  • Leukopenia (jumlah sel darah putih dibawah batas normal) atau leukositosis
  • Eosinofilia (jkadar eosinofil darah diatas batas normal),
  • Arthralgia (Nyeri pada sendi).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan indikasi:

  • Pasien yang di ketahui hipersensitivitas hebat terhadap allopurinol atau komponen apa pun dari formulasi.
  • HLA-B * 58: 01-pasien positif.

Interaksi Obat

  • Allopurinol dapat meningkatkan toksisitas siklofosfamid dan sitotoksik lain.
  • Allopurinol dapat menghambat metabolisme obat di hati, misalnya warfarin.
  • Allopurinol dapat meningkatkan efek dari azathioprin dan merkaptopurin, sehingga dosis perhari dari obat-obat tersebut harus dikurangi sebelum dilakukan pengobatan dengan allopurinol.
  • Allopurinol dapat memperpanjang waktu paruh klorpropamid dan meningkatkan risiko hipoglikemia, terutama pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
  • Efek allopurinol menurun jika di berikan bersamaan dengan golongan salisilat dan urikosurik seperti probenesid.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Anuric ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Mual, muntah, diare, pusing.
  • Penatalaksanaan: Perawatan suportif umum. Pertahankan diuresis optimal melalui hidrasi yang memadai untuk memfasilitasi ekskresi (pengeluaran) obat dari dalam tubuh. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.