Viruxin
Klikdokter, 28 Des 2021
Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter
Viruxin digunakan untuk mengobati luka yang disebabkan oleh virus herpes zoster, herpes simpleks, dan cacar air.
Pengertian
Viruxin merupakan obat yang mengandung zat aktif acyclovir yang diproduksi oleh Immortal Pharmaceutical Lab. Viruxin krim digunakan secara topikal (pada kulit). Viruxin merupakan obat golongan antivirus yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simplex, herpes zoster, dan cacar air. Viruxin bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA, sehingga pertumbuhan virus jadi terhambat.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Topikal Antivirus.
- Kandungan: Acyclovir 50 mg/ gram.
- Bentuk: Krim.
- Satuan Penjualan: Tube.
- Kemasan: Tube 10 Gram.
- Farmasi: Immortal Pharmaceutical Lab
Kegunaan
Viruxin digunakan untuk mengobati luka yang disebabkan oleh virus herpes zoster, herpes simpleks, dan cacar air.
Dosis & Cara Penggunaan
Viruxin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan viruxin juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
Infeksi kulit herpes simpleks
Oleskan 5 atau 6 kali sehari selama 5-10 hari.
Efek Samping
- Peningkatan kadar bilirubin serum dan enzim hati.
- Mual, muntah, dan diare
- Lesu, mengantuk, kebingungan, halusinasi.
- Demam, sakit kepala, pusing.
Kontraindikasi
Tidak boleh di berikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap acyclovir.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Viruxin ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).