Obat Antivirus

Remeva

apt. Evita Fitriani., S. Farm, 10 Des 2021

Ditinjau Oleh Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm

Remeva menjadi salah satu obat yang disetujui digunakan untuk mengatasi COVID-19. Seperti apa cara pakai, efek samping, dan manfaatnya?

Nama Generik: Remdesivir

Golongan: Obat keras

Harga Remeva: Rp510.000/vial

Pengertian

BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) remdesivir pada Oktober 2020 untuk pasien virus corona.

Kandungan ini disetujui penggunaannya bagi orang dewasa dan anak berusia minimal 12 tahun dengan berat setidaknya 40 kilogram.

Sebelumnya, FDA juga telah mengeluarkan izin edar penggunaan darurat remdesivir pada anak di bawah 12 tahun dengan berat badan setidaknya 3,5 kg; dan dirawat di rumah sakit karena COVID-19.

Namun, pada pasien dengan usia yang muda yang tidak di rawat di rumah sakit, obat ini belum disetujui untuk digunakan.

Nah, Remeva adalah salah satu merek dagang dengan kandungan remdesivir.

Obat ini merupakan jenis antivirus spektrum luas yang disebut analog nukleotida, yang bisa membantu meredakan gejala virus corona.

Remdesivir sendiri bekerja dengan cara mencegah terjadinya proses replikasi virus SARS-CoV-2 di paru paru.

Berikut penjelasan lengkap seputar obat Remeva, dosis, kegunaan, manfaat, dan efek sampingnya.

Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Ini Organ Tubuh yang Terdampak Virus Corona

Keterangan

1. Golongan

Obat keras

2. Kelas Terapi

Antivirus

3. Kandungan

Serbuk injeksi IV remdesivir 100 mg atau larutan IV 5 mg/ml

4. Kemasan

Vial injeksi 100 mg

Kegunaan

1. Indikasi

Remeva injeksi digunakan untuk pasien COVID-19 dewasa dan remaja (12 tahun atau lebih, dengan berat badan 40 kg atau lebih).

Pasien juga menjalani rawat inap di rumah sakit.

2. Kontraindikasi

Jangan digunakan pada pasien yang alergi pada kandungan remdesivir.

Artikel Lainnya: Perbedaan Nyeri Sendi COVID-19 dan Nyeri Sendi Biasa

Cek Dosis Umum dan Aturan Pakai

Berikut aturan pakai dan dosis Remenva secara umum.

- Pasien dengan bantuan ventilator mekanik atau ECMO:

  • Hari ke-1 loading dose: 200 mg IV diinfuskan selama 30-120 menit.
  • Hari ke-2-10 dosis pemeliharaan: 100 mg IV diinfuskan selama 30-120 menit/hari.

- Pasien tanpa ventilator mekanik dan/atau ECMO:

  • Hari ke-1 loading dose: 200 mg IV diinfuskan selama 30-120 menit.
  • Hari ke-2-5 dosis pemeliharaan: 100 mg IV diinfuskan selama 30-120 menit/hari.
  • Jika perbaikan klinis tidak terjadi, perawatan dapat diperpanjang hingga 5 hari tambahan (sehingga total hingga 10 hari).

Efek Samping

Kandungan Remdesivir dapat menyebabkan gejala umum di sistem pencernaan, seperti mual dan muntah.

Zat aktif tersebut juga menyebabkan peningkatan kadar transaminase dan reaksi hipersensitivitas.

Selain itu, beberapa gangguan ini mungkin juga terjadi setelah penyuntikan Remdesivir:

  • sakit kepala parah,
  • detak jantung cepat, melambat, atau jantung berdebar,
  • mengi dan kesulitan bernapas,
  • pembengkakan di wajah,
  • demam,
  • menggigil,
  • gatal,
  • berkeringat, atau
  • gejala pusing seperti akan pingsan.

Artikel Lainnya: Gen Ini Tingkatkan Risiko Gagal Napas Pada Pasien COVID-19

Apa yang Harus Saya Lakukan Sebelum Konsumsi Remeva?

Yang pertama, pastikan dulu kalau Anda tidak alergi terhadap zat Remdesivir.

Beri tahu dokter jika sebelumnya Anda pernah mengalami gangguan atau penyakit hati dan penyakit ginjal.

Sampaikan juga kepada dokter jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, atau jika sedang menyusui.

Bagaimana Konsumsi Remeva yang benar?

Dokter biasanya akan melakukan tes darah untuk memastikan Anda bebas dari kondisi yang tidak disarankan menggunakan remdesivir.

Obat Remeva diberikan sebagai infus ke pembuluh darah. Proses ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.

Remeva harus diberikan secara perlahan. Larutan infus bisa memakan waktu 30-120 menit hingga selesai.

Remeva biasanya diberikan sekali sehari selama 5-10 hari.

Anda akan perlu sering melakukan tes darah untuk memeriksa keadaan fungsi hati Anda.

Anda harus tetap berada di bawah pengawasan dokter saat Anda dirawat menggunakan remdesivir untuk infeksi virus corona.

Artikel Lainnya: Studi: COVID-19 Bisa Picu Masalah Jantung pada Atlet Muda

Bagaimana jika Remeva Dikonsumsi Bersama Obat lain?

Informasikan dokter jika Anda juga mengonsumsi klorokuin atau hidroksiklorokuin.

Alasannya, salah satu dari obat ini dapat membuat remdesivir menjadi kurang efektif.

Obat-obatan lain mungkin saja dapat memengaruhi efektivitas remdesivir, termasuk obat resep, obat bebas, vitamin, dan produk herbal.

Informasikan juga dokter tentang semua obat yang Anda konsumsi saat ini.

Apakah Remeva Bisa Dipakai oleh Ibu Hamil dan Menyusui?

Sejauh ini, studi pada hewan menunjukkan efek samping kepada janin. Meski begitu, belum terdapat penelitian terkontrol dilakukan langsung pada ibu hamil.

Namun, obat-obatan dapat dipakai bila manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Selain itu, remdesivir diketahui dapat sedikit diserap ASI. Itu sebabnya, ibu menyusui wajib berkonsultasi kepada dokter sebelum diresepkan Remeva.

Rekomendasi Obat Sejenis

Dapatkan informasi lainnya seputar penanganan virus corona dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

(HNS/AYU)