Obat Antivirus

Remdesivir

Klikdokter, 16 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Informasi lengkap obat Remdesivir; Harga, Manfaat, Dosis & Cara pakai, Kandungan, Efek Samping, dan lainnya di sini.

Golongan: Obat Keras

Nama Generik: Remdesivir

Harga Remdesivir : Rp510.000 per vial

Pengertian

Anda positif virus corona? Jika iya, dokter mungkin meresepkan Anda obat Remdesivir.

Antivirus ini sudah disetujui untuk digunakan pada orang dewasa dan anak berusia minimal 12 tahun dengan berat setidaknya 40 kilogram.

FDA (Food and Drug Administration) telah mengeluarkan izin edar penggunaan darurat Remdesivir pada anak di bawah 12 tahun dengan berat badan minimal 3,5 kg yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19.

Namun, pada pasien dengan usia yang muda dan tidak di rawat di rumah sakit, obat ini belum disetujui untuk digunakan.

Remdesivir merupakan jenis obat antivirus spektrum luas yang disebut analog nukleotida.

Obat ini dianggap bisa membantu meredakan gejala virus corona.

Remdesivir ini bekerja dengan cara mencegah terjadinya proses replikasi SARS-CoV-2 di paru paru.

BPOM Indonesia sendiri baru mengeluarkan izin edar Remdesivir pada Oktober 2020.

Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Zoom Fatigue Saat Pandemi COVID-19

Keterangan

1. Golongan

Obat Keras

2. Kelas Terapi

Antivirus

3. Kandungan

Serbuk Injeksi IV Remdesivir 100 mg atau Larutan IV 5 mg/ml

4. Kemasan

Vial injeksi 100 mg

5. Merek Dagang

Remidia, Cipremi, Desrem, Jubi-R, Covifor, Remdac, Remeva

Kegunaan

1. Indikasi

Remdesivir diperuntukkan bagi penggunaan darurat pasien COVID-19 dewasa dan remaja (12 tahun atau lebih, dengan berat badan 40 kg atau lebih).

Pasien yang dapat mengonsumsi obat ini adalah yang menjalani rawat inap di rumah sakit.

2. Kontraindikasi

Jangan gunakan antivirus ini bila pasien alergi pada kandungan di dalam obat Remdesivir.

Cek Dosis Umum dan Aturan Pakai

Pasien dengan bantuan ventilator mekanik atau ECMO:

  • Hari ke-1 loading dose: 200 mg IV diinfuskan selama 30-120 menit.
  • Hari ke-2 hingga 10 dosis pemeliharaan: 100 mg IV diinfuskan selama 30-120 menit/hari.

Pasien tanpa ventilator mekanik dan/atau ECMO:

  • Hari ke-1 loading dose: 200 mg IV diinfuskan selama 30-120 menit.
  • Hari ke-2 hingga 5 dosis pemeliharaan: 100 mg IV diinfuskan selama 30-120 menit/hari.
  • Jika perbaikan klinis tidak terjadi, perawatan dapat diperpanjang hingga 5 hari tambahan (sehingga total hingga 10 hari).

Artikel Lainnya: Studi: Makan Sayur dan Buah Minimalkan Risiko COVID-19

Efek Samping

Remdesivir dapat menyebabkan gejala umum di sistem pencernaan, seperti mual dan muntah.

Obat tersebut juga bisa menyebabkan peningkatan kadar transaminase dan reaksi hipersensitivitas.

Beberapa keluhan lain mungkin dirasakan usai penyuntikan Remdesivir.

Misalnya, sakit kepala parah; detak jantung cepat, melambat, atau berdebar; mengi dan kesulitan bernafas; pembengkakan di wajah; demam; menggigil; gatal; berkeringat; atau pusing seperti akan pingsan.

Apa yang Harus Saya Lakukan Sebelum Konsumsi Remdesivir?

Yang utama, pastikan Anda tidak alergi terhadap kandungan obat Remdesivir.

Beri tahu dokter jika sebelumnya Anda pernah mengalami gangguan hati dan atau penyakit ginjal.

Bila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui, pastikan dokter atau tim medis tahu.

Artikel Lainnya: Pentingnya Vitamin C, D, dan Zinc untuk Bantu Jaga Imun Tubuh dalam Terapi COVID-19 Berbagai Gejala

Bagaimana Konsumsi Remdesivir yang Benar?

Dokter biasanya akan melakukan tes darah untuk memastikan Anda bebas dari kondisi tertentu yang tidak diperkenankan menggunakan Remdesivir.

Remdesivir diberikan sebagai infus ke pembuluh darah yang hanya boleh diberikan oleh tenaga kesehatan profesional.

Remdesivir harus diberikan pelan-pelan. Proses masuknya larutan infus bisa memakan waktu 30-120 menit hingga selesai.

Remdesivir biasanya diberikan sekali sehari selama 5-10 hari.

Anda akan perlu sering melakukan tes darah untuk memeriksa keadaan fungsi hati.

Pasien harus berada di bawah perawatan dokter saat dirawat menggunakan terapi Remdesivir untuk COVID-19.

Bagaimana jika Remdesivir Dikonsumsi Bersama dengan Obat Lain?

Informasikan dokter Anda jika Anda jika Anda juga mengonsumsi klorokuin atau hidroksiklorokuin. Salah satu dari obat ini dapat membuat Remdesivir menjadi kurang efektif.

Obat lain yang mungkin dapat memengaruhi efektivitas Remdesivir, termasuk obat resep dan obat bebas, vitamin, dan produk herbal.

Informasikan dokter Anda tentang semua obat yang Anda konsumsi saat ini.

Artikel Lainnya: Cara Meningkatkan Kadar Saturasi Oksigen

Apakah Remdesivir Bisa Digunakan untuk Ibu Hamil dan Menyusui?

Penelitian pada hewan percobaan memperlihatkan efek samping pada janin. Akan tetapi, belum terdapat studi terkontrol dilakukan kepada ibu hamil.

Perlu diketahui, obat-obatan hanya dapat dipakai bila manfaat yang diharapkan lebih besar daripada risikonya pada janin.

Selain itu, obat Remdesivir diketahui bisa sedikit diserap ke dalam ASI.

Busui, beritahukan kondisi Anda kepada dokter sebelum diresepkan obat ini.

Dapatkan informasi lainnya seputar kesehatan dan obat dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm

Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm.