Obat Antivirus

Entecavir

Klikdokter, 15 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Entecavir digunakan untuk mengobati hepatitis B kronis.

Pengertian

Entecavir adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi virus hepatitis B kronis pada pasien dewasa dengan bukti replikasi virus aktif dan bukti peningkatan serum aminotransferase (ALT dan AST) atau penyakit yang aktif secara histologi. Entecavir bekerja dengan cara menghambat nukleosida reverse transcriptase. Secara kompetitif menghambat polimerase virus hepatitis B dengan memblokir aktivitas transkriptase terbalik dan akibatnya mengurangi sintesis DNA virus.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antivirus
  • Kandungan: Entecavir Monohidrate 0.532 mg
  • Bentuk: Tablet Salut Selaput
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet Salut Selaput
  • Farmasi: Kalbe Farma/Hexpharm Jaya.

Merk dagang yang beredar di Indonesia:
Atevir, TKV, Baraclude.

Kegunaan

Entecavir digunakan untuk mengobati hepatitis B kronis.

Dosis & Cara Penggunaan

Entecavir merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Entecavir juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

  • Dewasa: 0.5 mg per hari
  • Pasien resisten atau kontaminasi dengan lamivudine: 1 mg per hari.

Diberikan saat perut kosong.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 20-25°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Trombositopenia
  • Nyeri perut
  • Mual
  • Diare
  • Muntah
  • Sakit Kepala
  • Pusing
  • Insomnia
  • Terbentuk ruam
  • Alopesia (kebotakan).

Kontraindikasi:
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap entecavir.

Interaksi obat:

  • Dapat meurunkan konsentrasi serum dengan orlistat.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum dengan immunosupresan seperti ciclosporin dan tacrolimus.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Entecavir ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.