Hufaxicam
Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat |
Kaplet |
Hufaxicam untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori NA: belum diklasifikasikan pada salah satu kategori keamanan obat pada ibu hamil. Peringatan menyusui: Belum diketahui apakah kandungan obat terekskresi keluar melalui air susu ibu (ASI). Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter, sebelum menggunakan obat ini. |
Pengertian Hufaxicam
Hufaxicam adalah obat yang mengandung meloxicam, termasuk golongan NSAID (antiinflamasi nonsteroid). Obat ini memiliki efek analgesik (meredakan nyeri), antiinflamasi (mengurangi peradangan), dan antipiretik (menurunkan demam).
Hufaxicam bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase (COX), khususnya COX-2 yang membentuk prostaglandin atau senyawa pemicu peradangan, nyeri dan demam.
Obat berperan mengurangi peradangan di area sendi yang mengalami kerusakan sekaligus meredakan nyeri yang ditimbulkannya.
Tidak hanya itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis atau penyakit autoimun kronis yang menyebabkan sistem imun menyerang jaringan sehat di sendi. Selain meredakan gejala, obat akan menekan perkembangan penyakit.
Hufaxicam diproduksi oleh PT Gratia Husada Farma, dalam bentuk sediaan kaplet dan salah satu jenis obat keras yang didapatkan dengan resep dokter.
Artikel lainnya: Waspada, Ini Deretan Penyebab Nyeri Sendi yang Mesti Kamu Ketahui
Keterangan Obat Hufaxicam
Hufaxicam kaplet
- Golongan: Keras
- Kelas terapi: Antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik
- Kandungan: Meloxicam 7.5 dan 15 mg
- Kemasan: Dus, 2 strip @10 kaplet
- Produksi: PT Gratia Husada Farma
- Harga Hufaxicam kaplet: Rp6.800-16.000/strip
Kegunaan Hufaxicam
Secara umum, hufaxicam digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi yang berkaitan dengan nyeri dan peradangan, antara lain:
- Osteoarthritis (peradangan kronis di sendi akibat kerusakan pada tulang rawan).
- Rheumatoid arthritis (penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan dan nyeri pada sendi, tulang, otot, dan jaringan ikat).
Dosis dan Aturan Pakai Hufaxicam
Hufaxicam termasuk obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat Hufaxicam kaplet secara umum:
Tujuan:Osteoarthritis (OA)
Bentuk: Hufaxicam kaplet
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 7,5 mg (1 tablet) diminum sekali sehari, dapat ditingkatkan hingga 15 mg per hari jika diperlukan.
Tujuan:Artritis reumatoid (RA)
Bentuk: Hufaxicam kaplet
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 15 mg (1 tablet) diminum sekali sehari, dapat dikurangi menjadi 7,5 mg per hari tergantung respons klinis.
Tujuan:Osteoartritis (OA) dan artritis reumatoid (RA) dengan kondisi khusus
Bentuk: Hufaxicam kaplet
Dosis yang direkomendasikan:
- Pasien dengan risiko efek samping tinggi: Dosis awal 7,5 mg per hari.
- Pasien dengan gagal ginjal berat yang menjalani dialisis: Dosis maksimum 7,5 mg per hari.
Cara Menggunakan
Gunakan Hufaxicam sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat. Berikut adalah aturan pakai Hufaxicam yang perlu Kamu patuhi:
- Hufaxicam kaplet dapat diminum utuh dengan segelas air putih, bersama dengan makanan atau setelah makan untuk mengurangi risiko efek samping pada lambung.
- Sebaiknya diminum pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga konsistensi kadar obat dalam tubuh.
- Jangan mengunyah, membelah, menghancurkan obat.
- Gunakan sesuai dengan dosis yang diresepkan oleh dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Apabila Kamu lupa menggunakan obat, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
Cara Penyimpanan
Simpan Hufaxicam pada suhu di bawah 30° Celsius, ditempat yang kering dan lembab serta hindarkan dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Hufaxicam yang belum dibuka dari kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kedaluwarsa berakhir. Sementara Hufaxicam dalam bentuk kaplet yang memiliki waktu kedaluwarsa ≥ 1 tahun, maka obat hanya dapat dikonsumsi selama 1 tahun.
Kamu dapat disesuaikan dengan informasi yang tersedia pada kemasan obat. Namun, segera hentikan penggunaan obat bila kondisi fisik mengalami perubahan dari segi bentuk, warna dan bau.
Apabila obat berlebih dan tidak dikonsumsi lagi, jangan buang limbahnya sembarangan. Pisahkan obat dari produk lainnya dan musnahkan dengan prosedur yang tepat atau dapat Kamu tanyakan pada apoteker.
Artikel lainnya: 10 Obat Nyeri Sendi Alami yang Bisa Kamu Jadikan Pilihan
Efek Samping Hufaxicam
Secara umum, efek samping Hufaxicam adalah gangguan pada saluran cerna yang dapat menimbullkan gejala berikut:
- Diare
- Konstipasi
- Kembung
- Bersendawa
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Ulkus (luka) lambung
- Perdarahan saluran cerna
Reaksi alergi kulit pernah dilaporkan oleh pasien dan efek samping lainnya dengan gejala, berikut:
- Ruam
- Gatal-gatal
- Kemerahan
- Bengkak (terutama pada wajah/tenggorokan)
- Sindrom Stevens-Johnson
- Sakit kepala
- Nekrolisis epidermal
- Biduran
- Pusing
- Vertigo
- Kantuk
Tidak hanya itu, obat berpotensi menimbulkan gangguan fungsi hati, ginjal dan jantung, antara lain:
- Hipertensi
- Peningkatan kadar enzim hati (transaminase) atau bilirubin
- Peningkatan kadar kreatinin atau urea
- Edema (pembengkakan)
- Palpitasi (jantung berdebar)
Overdosis
Apabila digunakan berlebihan, overdosis Hufaxicam bisa memicu gejala seperti:
- Pusing
- Lemah
- Mual dan muntah
- Nyeri ulu hati
- Peningkatan tekanan darah
- Gagal ginjal akut
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Hufaxicam dengan Obat Lain
Hufaxicam dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:
- Pemberian bersama dengan obat antihipertensi seperti ACE-inhibitor, Hidralazin, dan Tiazid dapat mengurangi efektivitas obat.
- Kombinasi antara Hufaxicam dengan jenis obat antiinflamasi non steroid (AINS) lainnya dapat memperbesar risiko terjadinya tukak lambung dan perdarahan saluran cerna.
- Obat dapat menyebabkan peningkatan kadar Lithium dalam darah.
- Penggunaan bersamaan dengan antikoagulan (warfarin atau heparin), serta obat antiplatelet (ticlopidine, clopidogrel, asetosal, Abciximab, dipiridamol, eptifibatide, dan tirofiban) dapat meningkatkan risiko perdarahan.
- Dapat meningkatkan efek toksik pada darah jika digunakan bersama methotrexate.
- Kolestiramin dapat mengikat Hufaxicam di saluran cerna sehingga mempercepat eliminasi obat ini.
Peringatan dan Perhatian
Pengawasan ketat diperlukan pada pasien dengan riwayat tukak lambung atau pengguna antikoagulan, karena obat berpotensi menimbulkan tukak, perdarahan hingga perforasi saluran cerna.
Pengunaan obat dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular serius, seperti serangan jantung dan stroke, terutama pada pasien dengan riwayat penyakit jantung atau faktor risiko lainnya.
Pada beberapa kondisi sebaiknya obat diberikan dalam dosis efektif terendah dengan durasi singkat, karena obat menghambat sintesis prostaglandin yang mengurangi perfusi ginjal, terutama pada:
- Lansia
- Pasien dengan penyakit ginjal
Obat dapat menimbulkan hipertensi baru dan memperburuk kondisi hipertensi yang sudah ada, sehingga obat harus diberikan dengan sangat hati-hati pada pasien dengan keluhan dan riwayat hipertensi.
Terapi obat dengan pasien riwayat atau memiliki risiko tinggi gagal jantung harus dilakukan dengan pengawasan ketat. Pasalnya, obat dapat menyebabkan gagal jantung kongestif dan edema retensi cairan.
Kontraindikasi
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Hufaxicam:
- Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas atau reaksi alergi, seperti gatal, pembengkakan, dan sesak napas.
- Gagal ginjal berat
- Gangguan fungsi ginjal berat
- Penyakit liver parah
- Perdarahan saluran cerna
- Anak-anak di bawah usia 15 tahun
- Ibu hamil trimester ketiga
Artikel lainnya: Waspada, Kebiasaan Ini Bisa Memicu Radang Sendi
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Hufaxicam masuk kategori NA untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, Hufaxicam belum termasuk pada salah satu kategori keamanan obat pada ibu hamil menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Obat tidak dianjurkan digunakan pada kehamilan, khususnya setelah usia kehamilan 20 minggu. Penggunaan obat dapat menyebabkan komplikasi serius pada janin.
Penggunaan pada usia kehamilan 30 minggu atau lebih dapat mengakibatkan penutupan dini duktus arteriosus janin (saluran penting pada jantung janin).
Sementara penggunaan pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal janin, yang berisiko menyebabkan oligohidramnion (kekurangan cairan ketuban).
Oleh karena itu, penggunaan obat harus dilakukan dengan berhati-hati dan hanya diberikan jika manfaat yang didapat lebih besar ketimbang risikonya.
Belum didapatkan data yang adekuat terkait kemampuan obat terekskresi keluar melalui ASI. Jangan mengonsumsi obat tanpa adanya instruksi dan diagnosa yang jelas dari dokter selama masa menyusui.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis Hufaxicam
Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu dan keluarga di rumah?
Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga! Jika Kamu membutuhkan informasi seputar obat maupun penyakit, tersedia kolom pencarian yang memudahkan Kamu untuk mengakses informasi lebih dalam.
Cari informasi lengkap tentang obat lainnya? Unduh aplikasi media kesehatan KlikDokter sekarang! Baca tips kesehatan, dan temukan informasi penyakit di satu aplikasi. Download sekarang!
(APR)
Baca Juga
:format(webp)/article/8K0RIBHCMph3t-qsozMh3/original/fbcu317z22s70rxou6nljfa6mzv7fa40.jpg?w=256&q=100)
Pemulihan Sendi dan Otot Setelah Olahraga pada Diabetes
Pelajari bagaimana pemulihan otot dan sendi setelah berolahraga mempengaruhi penderita diabetes. dr. Gia Pratama membahas durasi pemulihan dan faktor-faktor yang memengaruhi proses ini.
:format(webp)/article/DhEizpSCm-9jLmfQxq0Xg/original/duewo4ue1j8frdepoqtqgzzjt7g4ywaf.jpg?w=256&q=100)
Pemeriksaan Scan Tulang Kenali Tujuan Hingga Prosedurnya
Scan tulang adalah tes pencitraan untuk mendeteksi masalah pada tulang, seperti infeksi atau kanker. Ketahui tujuan, manfaat, risiko, hingga prosedur pemeriksaan scan tulang untuk diagnosis tepat.
:format(webp)/article/iK23wzp41kGpu50_wevQP/original/y0dkdfpauguwizh8blrghg2uippd4h87.jpg?w=256&q=100)
Manfaat dan Cara Menggunakan Deker Lutut Kesehatan
Temukan manfaat deker lutut kesehatan dan cara penggunaannya. Lindungi lutut Kamu dari cedera dan nyeri dengan panduan praktis dan tips terbaik di sini.
:format(webp)/article/RLeqIJXJNk9FDYYaEKAsw/original/tfqebc0kqe383bvdl1c5hjd0rdz861dq.jpg?w=256&q=100)
Cara Melindungi Tulang Sejak Dini
angan biarkan tulangmu di masa tua keropos!. Temukan tips menjaga kesehatan tulang sejak dini melalui pola makan bergizi, olahraga rutin, dan asupan nutrisi penting agar tetap kuat dan aktif.
:format(webp)/article/1q8Ynkt-OuFRSoAdyTbgB/original/84kn8zsyugtv7zqwss1edhfwl0ggu1cs.jpg?w=256&q=100)
15 Rekomendasi Vitamin Tulang Terbaik
Memasuki usia lanjut tentu perlu adanya vitamin tambahan untuk menunjang kesehatan tulang dan kekebalan tubuh. Simak rekeomendasi vitamin tulang lansia disini