Obat Antinyeri

Dolgesik

Klikdokter, 21 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Dolgesik digunakan untuk meredakan nyeri akut dan kronis, serta meringankan nyeri pasca operasi.

Pengertian

Dolgesik adalah obat yang mengandung Tramadol HCl, berbentuk injeksi dan tablet yang diproduksi oleh Mersifarma Tirmaku Mercusana. Dolgesik digunakan untuk meredakan nyeri akut dan kronis, serta meringankan nyeri pasca operasi. Dolgesik bekerja dengan cara memengaruhi reaksi kimia di dalam otak untuk mengurangi sensasi rasa sakit.

Keterangan

  1. Dolgesik Injeksi
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Analgesik (Opioid)
    • Kandungan: Tramadol HCl 100 mg / 2 mL
    • Bentuk: Cairan Injeksi
    • Satuan Penjualan: Ampul
    • Kemasan: Box, 5 Ampul @ 2 mL
    • Farmasi: Mersifarma Tirmaku Mercusana.
  2. Dolgesik Kapsul
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Analgesik (Opioid)
    • Kandungan: Tramadol HCl 50 mg
    • Bentuk: Kapsul.
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 5 Strip @ 10 Kapsul
    • Farmasi: Mersifarma Tirmaku Mercusana.

Kegunaan

Dolgesik digunakan untuk meredakan nyeri akut dan kronis, serta meringankan nyeri pasca operasi.

Dosis & Cara Penggunaan

Dolgesik termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dan resep dokter.

  • Dosis secara umum: 50-100 mg setiap 4-6 jam sekali.
  • Nyeri pasca operasi: dosis awal 100 mg, kemudian diberikan dosis 50 mg setiap 10-20 menit jika perlu. Maksimal: 600 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu antara 20-25°C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah
  • Dispepsia
  • Kelelahan
  • Pusing, sakit kepala
  • Gatal, kemerahan
  • Berkeringat
  • Mulut kering.

Kontraindikasi:

  • Terapi bersamaan dengan MAOI.
  • Intoksikasi akut dengan alkohol, hipnotik, analgesik, psikotropika.

Interaksi obat:
Tidak boleh diberikan bersamaan dengan MAOIs, obat-obatan yang bekerja dengan SSP.

Overdosis:

  • Pemberian Dolgesik yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti miosis, muntah, kulit dingin dan lembap, depresi pernapasan, lesu, otot rangka lembek, koma, kejang, bradikardia, hipotensi, henti jantung, henti jantung, kolaps jantung.
  • Jika terjadi overdosi, segera lakukan perawatan suportif dengan pemeliharaan ventilasi yang adekuat (dibantu oleh tenaga medis profesional). Pemberian nalokson akan mengurangi beberapa gejala overdosis, tetapi akan meningkatkan risiko kejang.