Obat Antinyeri

Blastofen

Klikdokter, 08 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Blastofen digunakan untuk mengurangi nyeri ringan sampai dengan sedang.

Pengertian

Blastofen adalah produk obat dengan bentuk sediaan tablet dan injeksi yang diproduksi oleh Prima Medika Lab/ Pharos Indonesia. Blastofen mengandung zat aktif Dexketoprofen yang berguna untuk mengurangi nyeri ringan sampai dengan sedang. Blastofen memiliki efek terapi anti-inflamasi non-steroid (NSAID) atau mengurangi rasa nyeri.

Keterangan

  1. Blastofen Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid
    • Kandungan: Dexketoprofen Trometamol 25 mg
    • Bentuk:Tablet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, Strip @ 10 Tablet
    • Farmasi: Pharos Indonesia
  2. Blastofen Injeksi
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid
    • Kandungan: Dexketoprofen Trometamol 25 mg/mL
    • Bentuk: Cairan Injeksi
    • Satuan Penjualan: Ampul
    • Kemasan: Box, Ampul @ 2 mL
    • Farmasi: Prima Medika Lab

Kegunaan

Blastofen digunakan untuk mengurangi nyeri ringan sampai dengan sedang.

Dosis & Cara Penggunaan

Blastofen merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Blastofen juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  • Dewasa: 12.5 mg diberikan setiap 4-6 jam; atau 25 mg setiap 8 jam.
  • Maksimal: 75 mg/hari.


Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Blastofen, antara lain:

  • Mual, muntah.
  • Pencernaan yang terganggu.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Lambung.
  • Tukak peptik.
  • Perdarahan saluran pencernaan.
  • Mulut kering.
  • Perut kembung.
  • Sakit kepala.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Blastofen pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif terhadap Dexketoprofen, atau obat anti inflamasi non steroid lainnya
  • Pasien dengan riwayat serangan asma, bronkospasme (otot-otot diparu mengencang)
  • Angioedema (pembengkakan di kulit karena alergi)
  • Urtikaria (biduran)
  • Tukak atau perdarahan peptikum
  • Perdarahan saluran pencernaan atau perdarahan aktif lainnya
  • Penyakit Crohn atau kolitis ulserativa
  • Asma bronkial
  • Gagal jantung yang parah
  • Gangguan hati berat
  • Gangguan ginjal sedang sampai berat
  • Gangguan koagulasi lainnya
  • Kehamilan dan menyusui

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat: yang umumnya terjadi saat penggunaan Blastofen:

  • Penggunaan salisilat, obat anti inflamasi non steroid lainnya, antikoagulan (misalnya: Warfarin, heparin) atau kortikosteroid secara bersamaan dapat meningkatkan risiko perdarahan dan penggunaan kombinasi tidak dianjurkan.
  • Perhatian jika digunakan bersamaan dengan golongan obat trombolitik, anti-platelet, inhibitor reuptake serotonin selektif, pentoksifilin karena risiko perdarahan tinggi.
  • Dapat meningkatkan efek toksik dari hidantoin dan sulfonamid.
  • Dapat mengurangi efek antihipertensi.
  • Meningkatkan risiko toksisitas garis sel merah jika diberikan bersamaan dengan azitromisin, pantau jumlah darah lengkap dan jumlah retikulosit.
  • Fungsi ginjal dapat diperburuk bila digunakan bersama siklosporin atau tacrolimus.
  • Dapat meningkatkan efek hipoglikemik sulfonilurea.
  • Probenacid dapat meningkatkan konsentrasi Dexketoprofen dalam plasma.

Overdosis
Berikan arang aktif jika lebih dari dosis 5 mg / kg berat badan telah dicerna oleh orang dewasa atau anak dalam satu jam. Terapi simtomatik harus segera dilakukan (dibantu oleh tenaga medis profesional).