Obat Antiinflamasi

Prodexon

Klikdokter, 20 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Prodexon merupakan obat yang mengandung Dexamethason yang diindikasikan untuk mengobati kondisi alergi dan peradangan seperti: Antiinflamasi, eksaserbasi akut pada sklerosis multipel (penyakit progresif yang muncul akibat sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang selaput pelindung saraf dan tulang belakang).

Pengertian

Prodexon adalah obat dengan kandungan Dexamethason yang diindikasikan untuk mengobati kondisi alergi dan peradangan, seperti eksaserbasi akut pada sklerosis multipel (penyakit progresif yang muncul akibat sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang selaput pelindung saraf dan tulang belakang). Obat ini memiliki mekanisme kerja mengurangi peradangan dengan menghambat migrasi leukosit dan pembalikan peningkatan permeabilitas kapiler, dan menekan respon imun normal.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Hormon Kortikosteroid
  • Kandungan: Dexamethason 0.5 mg
  • Bentuk: Kaplet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Kaplet
  • Farmasi: Meprofarm
  • Harga: Rp3.500 - Rp8.000/ Strip

Kegunaan

Prodexon diindikasikan untuk mengobati kondisi alergi dan peradangan.

Dosis & Cara Penggunaan

Prodexon merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  • Dosis awal: 0.75- 9 mg perhari.
  • Penyakit ringan: diberikan dosis < 0.75 mg, diminum 2-4 kali sehari.
  • Penyakit berat: diberikan dosis > 9 mg, diminum 2-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Osteoporosis (kepadatan tulang menurun)
  • Ulkus peptikum
  • Glaukoma dan katarak subkapsular
  • Disfungsi pankreas
  • Pankreatitis
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Peningkatan nafsu makan
  • Peningkatan kerapuhan kulit
  • Meningkatkan kerentanan terhadap infeksi

Overdosis

  • Gejala: Reaksi anafilaksis (reaksi alergi berat) dan hipersensitivitas.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Infeksi jamur sistemik
  • Infeksi sistemik kecuali jika diobati dengan anti infeksi spesifik

Interaksi Obat

  • Risiko hipokalemia (kadar kalium dalam darah lebih rendah dari batas normal) meningkat ketika digunakan bersamaan dengan obat penipis kalium, seperti amfoterisin B dan loop diuretik.
  • Mengurangi efek dari isoniazid, salisilat, vaksin, dan toksoid.
  • Meningkatkan aktivitas deksametason dan siklosporin bila digunakan bersama.
  • Penggunaan bersamaan dengan aspirin atau etanol dapat menyebabkan peningkatan efek samping perdarahan saluran pencernaan.
  • Berpotensi Fatal: Mengurangi efek obat jika digunakan bersamaan dengan efedrin, kolestiramin, fenitoin, fenobarbital, dan rifampisin.

Kategori Kehamilan
Kategori C : Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Kortikosteroid yang diberikan secara sistemik terserap kedalam ASI dan dapat menekan pertumbuhan, mengganggu produksi kortikosteroid endogen, atau menyebabkan efek tidak diinginkan lainnya. Dianjurkan pada ibu menyusui untuk tidak menyusui bayinya selama pengobatan dan selama 2 minggu setelah dosis terakhir.