Obat Antiinflamasi

Etason

Klikdokter, 18 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Etason 0.

Pengertian

Etason adalah sediaan tablet dan cairan injeksi yang mengandung dexamethasone. Obat ini termasuk kedalam hormon kortikosteroid (glukokortikoid) yang digunakan untuk mengurangi respons pertahanan alami tubuh dan mengurangi gejala seperti reaksi pembengkakan dan alergi.

Keterangan

  1. Etason Tablet
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Hormon Kortikosteroid.
    • Kandungan: Dexamethasone 0.5 mg.
    • Bentuk: Tablet.
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: Strip @10 Tablet.
    • Farmasi: Abbot Indonesia.
  2. Etason Injeksi
    • Golongan: Obat Keras.
      Kelas Terapi: Hormon Kortikosteroid.
      Kandungan: Dexamethasone 5 mg/ ml.
      Bentuk: Cairan injeksi.
      Satuan Penjualan: Ampul.
      Kemasan: Ampul @ 1 ml.
      Farmasi: Otto Pharmaceutical Industries/ Abbot Indonesia.

Kegunaan

Etason dapat digunakan untuk mengobati beberapa kondisi berikut:

  • Radang sendi.
  • Gangguan darah, hormon, sistem kekebalan tubuh.
  • Reaksi alergi.
  • Kondisi kulit dan mata tertentu.
  • Masalah pernapasan.
  • Gangguan usus tertentu.

 

Dosis & Cara Penggunaan

Etason merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan etason juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita

  1. Etason Tablet
    • Dosis awal: 0.75- 9 mg perhari.
    • Penyakit ringan: diberikan dosis < 0.75 mg, diminum 2-4 kali sehari.
    • Penyakit berat: diberikan dosis > 9 mg, diminum 2-4 kali sehari.
  2. Etason Injeksi
    • Dosis: dosis 5-20 mg diberikan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) atau melalui injeksi intramuskular (otot).

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu kurang dari 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Etason yang mungkin terjadi adalah:

  • Gangguan endokrin: Retardasi atau kelainan pertumbuhan pada anak-anak.
  • Gangguan mata: Keratitis bakteri, iritasi mata dan pruritus, sensasi terbakar, ketidaknyamanan mata.
  • Gangguan penyembuhan luka.
  • Penambahan berat badan.
  • Gangguan metabolisme dan nutrisi: Sindrom Cushing, obesitas.
  • Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Osteoporosis atau kerapuhan pada tulang.
  • Gangguan sistem saraf: Sakit kepala, atrofi otot.
  • Gangguan kejiwaan: Euforia, depresi, kecenderungan bunuh diri.
  • Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Kerapuhan kulit.
  • Moon face atau wajah bengkak.


Kontraindikasi
Hindari penggunaan Etason pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Penderita infeksi jamur sistemik
  • Pasien dengan infeksi sistemik kecuali dirawat dengan anti-infeksi spesifik
  • Tidak boleh diberikan bersamaan dengan vaksin


Interaksi Obat

  • Penurunan konsentrasi plasma jika digunakan bersamaan dengan induser CYP3A4 (misalnya: Barbiturat, karbamazepin, efedrin, fenitoin, rifabutin, rifampisin).
  • Peningkatan konsentrasi plasma jika digunakan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 (misalnya: Erythromycin, ketoconazole, ritonavir).
  • Dapat meningkatkan clearance salisilat ginjal.
  • Dapat meningkatkan efek hipokalaemik diuretik (acetazolamide, loop, thiazide), injeksi amfoterisin B, kortikosteroid, karbenoksolon, dan agen penipisan K.
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin.
    Berpotensi Fatal: Dapat mengurangi efek terapi dari vaksin virus hidup.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan etason ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Reaksi alergi yang berat dan hipersensitivitas.
  • Penatalaksanaan: Perawatan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.