Obat Antiinflamasi

Acelaxon

Klikdokter, 05 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Acelaxon adalah obat krim yang digunakan untuk mengurangi peradangan kulit dan rasa gatal.

Pengertian

Acelaxon adalah obat berbentuk krim yang mengandung fluocinolone acetonide. Obat Acelaxon digunakan untuk mengurangi peradangan kulit dan rasa gatal.

Keterangan

Sebelum digunakan, perhatikan keterangan obat Acelaxon berikut ini.

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Kortikosteroid Topikal.
  • Kandungan: Fluocinolone acetonide 0.25 mg.
  • Bentuk: Krim.
  • Satuan Penjualan: Tube.
  • Kemasan: Tube @ 10 gram.
  • Farmasi: Immortal Pharmaceutical Laboratories.
  • Harga: Rp 15.000 - Rp 25.000/ Tube.

Artikel Lainnya: Ini Jenis-jenis Dermatitis Kontak dan Gejalanya

Kegunaan

Acelaxon digunakan untuk mengurangi peradangan kulit dan rasa gatal.

Dosis dan Cara Penggunaan

Acelaxon adalah obat keras. Maka dari itu, Anda harus menggunakan resep dokter dalam membeli obat ini.

Aturan penggunaan Acelaxon secara umum adalah sebagai berikut:

  • Oleskan 3-4 kali sehari pada kulit yang gatal.
  • Obat hanya digunakan untuk pemakaian luar.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celsius, di tempat kering.

Artikel Lainnya: Kulit Gatal Bisa Tunjukkan Kondisi Kesehatan Anda

Efek Samping

Efek samping dari penggunaan obat Acelaxon adalah sebagai berikut:

  • Perubahan warna kulit.
  • Kulit gatal.
  • Memar.
  • Kulit kering, pecah-pecah, dan mengelupas.
  • Kemerahan pada kulit.

 

Kontraindikasi

Hindari penggunaan obat Acelaxon jika memiliki kondisi berikut:

  • Ulkus infeksius primer.
  • Hipersensitif atau alergi.
  • Jerawat.
  • Bayi baru lahir sampai usia 28 hari.

Artikel Lainnya: Mengungkap Efektivitas Vitamin D untuk Atasi Kulit Gatal

Interaksi Obat

Penggunaan Acelaxon sebaiknya tidak dilakukan bersamaan dengan jenis obat di bawah ini.

  • Aldesleukin.
  • Ceritinib.
  • Corticorelin.
  • Deferasirox.
  • Hyaluronidase.

Kategori Kehamilan

Kategori C: Studi pada hewan menemukan, penggunaan obat menimbulkan efek samping pada janin. Sementara itu, penelitian dengan hasil serupa terhadap wanita hamil masih belum cukup baik.