Obat Antibiotik

Tiphutic

Klikdokter, 06 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Tiphutic digunakan untuk mengobati infeksi menular seksual, gonorea (kencing nanah).

Pengertian

Tiphutic adalah antibiotik berbentuk kapsul yang mengandung zat aktif Thiamphenicol. Tiphutic digunakan untuk mengobati infeksi menular seksual, gonorea (kencing nanah), dan juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang rentan. Tiphutic bekerja membunuh bakteri dengan cara menghambat proses sintesis protein bakteri.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik Kloramfenikol
  • Kandungan: Thiamphenicol 500 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Erela.

Kegunaan

Tiphutic digunakan untuk mengobati infeksi menular seksual, gonorea (kencing nanah), dan juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang rentan.

Dosis & Cara Penggunaan

Tiphutic merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian dan penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Tiphutic juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

Aturan penggunaan Tiphutic:

  • Penyakit menular seksual, Infeksi yang rentan
    Dewasa: diberikan 3 kapsul setiap hari dalam dosis terbagi, dapat diberikan dosis hingga 6 kapsul / hari pada awalnya untuk infeksi berat.
    Anak: diberikan dosis 30-100 mg / kg berat badan/ hari.
  • Gonorea
    Dewasa: 5 kapsul / hari selama 1-2 hari. Atau, 5 kapsul pada hari pertama dilanjutkan 4 kapsul / hari pada masing-masing 4 hari berikutnya.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 20-25°C.

Efek Samping

Efek samping Tiphutic yang mungkin terjadi antara lain:

  • Hipersensitivitas
  • Sakit kepala, ototoksisitas.
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Anemia hemolitik (bentuk Mediterania G6PD)
  • Penggunaan yang lama dapat menyebabkan perdarahan, neuritis perifer dan optik.
  • Berpotensi Fatal: Depresi sumsum tulang; sindrom bayi abu-abu, reaksi anafilaksis.

Kontraindikasi:

  • Hipersensitivitas
  • Depresi sumsum tulang yang sudah ada sebelumnya atau diskrasia darah
  • Imunisasi aktif.
  • Kehamilan dan menyusui.

Interaksi obat:
Berpotensi Fatal: Obat-obatan yang menekan fungsi sumsum tulang.