Obat Antibiotik

Simlev

Klikdokter, 22 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Simlev merupakan salah satu nama dagang dari Sediaan Tablet Salut yang mengandung Levofloxacin yang digunakan untuk infeksi bakteri

Pengertian

Simlev adalah obat yang mengandung Levofloxacin dan dikemas dalam bentuk sediaan tablet dan infus. Simlev termasuk dalam golongan antibiotik Quinolon yang bekerja dengan menghambat bakteri topoisomerase IV dan DNA gyrase, sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen (bakteri yang merugikan). 

Keterangan

  1. Simlev Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Quinolon
    • Kandungan: Levofloxacin 500 mg
    • Bentuk: Tablet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 1 Strip @10 Tablet
    • Farmasi: Lapi Indonesia/ Simex Pharmaceutical
  2. Simlev Infus
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Quinolon
    • Kandungan: Levofloxacin 5 mg
    • Bentuk: Infus
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Box, 1 Botol @ 150 mL
    • Farmasi: Lapi Indonesia/ Simex Pharmaceutical

Kegunaan

Simlev digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti:

  • Acute maxilarry sinusitis
  • Eksaserbasi akut bronkitis kronik
  • Pneumonia komunitas
  • Infeksi saluran kemih terkomplikasi
  • Pielonefritis akut

Dosis & Cara Penggunaan

Simlev merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Simlev Tablet
    • Dewasa
      • Dosis lazim: diberikan dosis 250-500 mg diminum 1x sehari.
    • Pasien dengan gangguan fungsi ginjal :
      • Bersihan kreatinin > 50 mL/menit: tidak ada penyesuaian dosis.
      • Bersihan kreatinin 20-50 mL/menit: dosis awal 250mg, selanjutnya diberikan dosis 125mg setiap 24 jam, atau dosis awal 500mg, selanjutnya 250 mg setiap 24 jam.
  2. Simlev Infus
    • Infeksi saluran kemih dengan komplikasi
      • Dewasa: 500 mg sekali sehari selama 7-14 hari, diinfuskan selama 60 menit.
    • Prostatitis bakteri kronis
      • Dewasa: 500 mg sekali sehari selama 28 hari, diinfuskan selama 60 menit
    • Pneumonia yang didapat dari komunitas, Infeksi kulit dan jaringan lunak dengan komplikasi
      • Dewasa: 500 mg 1-2 kali sehari selama 7-14 hari, diinfuskan selama 60 menit.
    • Pielonefritis
      • Dewasa: 500 mg sekali sehari selama 7-10 hari, diinfuskan selama 60 menit.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Simlev, yaitu:

  • Gangguan Pencernaan: Mual, muntah, diare, sakit perut.
  • Sakit kepala, insomnia, pusing, tendinitis (peradangan pada tendon)
  • Hipoglikemia (kadar gula darah rendah) atau hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
  • Artralgia (nyeri sendi).
  • Artritis (radang sendi).
  • Demam, penurunan penglihatan sementara, terbakar pada mata, nyeri, kering, gatal atau tidak nyaman.
  • Berpotensi Fatal: Hipersensitivitas dan / atau reaksi anafilaksis, hepatotoksisitas berat termasuk hepatitis, diare dan kolitis yang terinfeksi Clostridium difficile.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Simlev pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif atau alergi terhadap ciprofloxacin atau kuinolon lainnya
  • Epilepsi
  • Memiliki riwayat gangguan tendon yang berhubungan dengan penggunaan fluoroquinolone sebelumnya

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Simlev:

  • Penggunaan bersamaan dengan kortikosteroid dapat meningkatkan risiko gangguan tendon (otot).
  • Peningkatan risiko CNS stimulasi dengan NSAID.
  • Konsentrasi serum diubah fenitoin.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi plasma dari substrat CYP1A2 (misalnya clozapine, ropinirol, teofilin).
  • Meningkatkan efek antikoagulan oral (misalnya warfarin) dan glibenclamide.
  • Peningkatan toksisitas methotrexate. konsentrasi plasma dapat ditingkatkan dengan probenesid.
  • Mengurangi penyerapan dengan multivitamin dan suplemen mineral yang mengandung divalen atau trivalen kation (Fe, Zn, Ca) dan antasida yang mengandung Al, Ca atau Mg
  • Penggunaan bersamaan dengan kelas IA antiaritmia (quinidine, procainamide), kelas III antiaritmia (amiodaron, sotalol), makrolida dan antipsikotik dapat mengakibatkan efek aditif pada perpanjangan QT interval.
  • Berpotensi Fatal: Ditandai peningkatan kadar serum Tizanidine yang terkait dengan hipotensi (tekanan darah rendah) potensial dan efek sedatif (penenang)

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Simlev ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Levofloxacin terserap kedalam ASI setelah pemberian intravena dan oral; tidak ada informasi mengenai efek pada produksi ASI atau bayi yang disusui; karena potensi risiko reaksi merugikan yang serius, pada bayi yang disusui, beri tahu wanita menyusui bahwa menyusui tidak dianjurkan selama pengobatan dan untuk tambahan dua hari (lima waktu paruh) setelah dosis terakhir.