Obat Antibiotik

Palentin

Klikdokter, 30 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Palentin adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas dan bawah, ISK.

Pengertian

Palentin adalah sediaan obat dalam bentuk kaplet dan sirup kering yang diproduksi oleh PT Phapros Indonesia. Palentin mengandung zat aktif Co-amoxiclav (Amoxicillin & Asam klavulanat) yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, seperti infeksi saluran pernafasan atas dan bawah, infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan, infeksi gigi, infeksi tulang dan sendi. 

Keterangan

  1. Palentin Kaplet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antibiotik Penisilin
    • Kandungan: Amoksisilin 500 mg dan Asam Klavulanat 125 mg
    • Bentuk: Kaplet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 5 Strip @ 6 Kaplet 
    • Farmasi: PT Phapros Indonesia.
  2. Palentin Sirup Kering
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antibiotik Penisilin
    • Kandungan: Amoksisilin 125 mg dan Asam Klavulanat 31.25 mg
    • Bentuk: Sirup Kering
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Box, Botol @ 60 mL
    • Farmasi: PT Phapros Indonesia.

Kegunaan

Palentin digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas dan bawah, infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan, infeksi gigi, infeksi tulang dan sendi.

Dosis & Cara Penggunaan

Palentin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga pada setiap pembelian dan penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Aturan penggunaan:

  1. Palentin Kaplet
    • Dosis: 1 kaplet, diminum 3 kali sehari.
  2. Palentin Sirup Kering
    • Anak usia ≤6 tahun dengan berat badan <40 kg: 20 mg / 5 mg / kg berat badan perhari sampai dengan dosis 60 mg / 15 mg / kg berat badan perhari diberikan dalam 3 dosis terbagi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Diare
  • Diare yang berhubungan dengan bakteri Clostridium difficile
  • Peradangan usus besar (kolitis pseudomembran)
  • Mual, muntah
  • Ruam kulit
  • Biduran (urtikaria)
  • Peradangan vagina (vaginitis)

Overdosis

  • Gejala: Efek gangguan saluran pencernaan (misalnya sakit perut atau perut, muntah, dan diare), ruam, hiperaktif, mengantuk, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kristaluria yang mengakibatkan gagal ginjal, dan kejang (pada pasien dengan gangguan ginjal).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif atau alergi terhadap penisilin.
  • Riwayat reaksi hipersensitif (alergi) langsung yang parah terhadap agen β-laktam lainnya (misal. Sefalosporin, karbapenem, atau monobaktam),
  • Riwayat penyakit kuning kolestatik / disfungsi hati yang terkait dengan amoksisilin dan terapi asam klavulanat
  • Pasien dengan mononukleosis, gangguan ginjal dan hati
  • Anak- anak
  • Kehamilan dan menyusui

Interaksi Obat

  • Dapat meningkatkan konsentrasi plasma amoksisilin dengan probenecid.
  • Dapat meningkatkan reaksi alergi atau hipersensitivitas dengan penggunaan bersama allopurinol dan amoksisilin.
  • Dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi estrogen / progesteron oral.

Kategori Kehamilan
FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Palentin kedalam Kategori B dengan penjelasan sebagai berikut:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) namun tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).