Pengertian
Nilacol adalah sediaan obat antibiotik yang mengandung zat aktif Thiamphenicol. Nilacol digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, umumnya digunakan untuk pengobatan demam tifus, penyakit menular seksual, infeksi yang rentan, dan gonnorhoe. Nilacol bekerja dengan cara mengikat RNA bakteri (subunit 50-an dari ribosom bakteri) yang menghalangi transpeptidasi dan menghambat sintesis protein bakteri yang rentan, sehingga menghambat pertumbuhan sel.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Klorampenikol
- Kandungan: Thiamphenicol 500 mg
- Bentuk: Kapsul
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kapsul
- Farmasi: Nicholas Lab Indonesia.
Kegunaan
Nilacol digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, umumnya digunakan untuk pengobatan demam tifus, penyakit menular seksual, infeksi yang rentan, dan gonnorhoe.
Dosis & Cara Penggunaan
Nilacol termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran resep dokter.
- Penyakit menular seksual dan infeksi yang rentan terhadap thiamfenikol
Dewasa: 1.5 gram per hari dalam dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan dengan 3 gram per hari.
Anak: 30-100 mg/kg berat badan/hari - Gonorrhoe
Dewasa: 2.5 gram per hari untuk 1-2 hari.
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu di bawah 25°C. Lindungi dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Nilacol, antara lain:
- Gangguan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare.
- Reaksi hipersensitivias (alerg)i.
- Berpotensi fatal: penekanan pada sumsum tulang belakang, sindrom abu-abu pada bayi baru lahir dan prematur.
Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Nilacol pada pasien yang memiliki indikasi:
- Kehamilan dan menyusui.
- Hipersensitif terhadap kandungan obat.
- Depresi sumsum tulang yang sudah ada sebelumnya atau diskrasia darah, imunisasi aktif.
Interaksi obat:
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Nilacol:
Berpotensi Fatal: Obat-obatan yang menekan fungsi sumsum tulang.
Keamanan Kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Nilacol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.