Pengertian
Merimac adalah obat yang mengandung rifampicin 450 mg. Rifampicin merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Infeksi yang dapat ditangani oleh rifampicin adalah tuberkulosis (TBC) dan kusta. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah meningitis akibat bakteri N. meningitidis dan infeksi bakteri H. influenza tipe B. Merimac bekerja dengan cara menghambat inhibitor RNA polymerase.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antibiotik
- Kandungan: Rifampicin 450 mg
- Bentuk: Kaplet Salut Selaput
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @ 10 Kaplet
- Farmasi: Mersifarma Tirmaku Mercusana
- Harga: Rp. 30.000 - Rp. 57.500/ Strip
Kegunaan
Merimac digunakan sebagai terapi pengobatan tuberkulosis (TBC) dan kusta.
Dosis & Cara Penggunaan
Merimac merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan merimac juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu nya tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
- Tuberculosis
- Dewasa dengan berat badan ≥50 kg: diberikan dosis 600 mg / hari.
- Dewasa dengan berat badan <50 kg: diberikan dosis 450 mg / hari.
- Anak: diberikan dosis 10-20 mg / kg berat badan / hari, maksimal dosis 600 mg / hari. Untuk dikombinasikan dengan agen anti-TB lainnya.
- Kusta
- Dewasa: dosis 600 mg diminum sebulan sekali.
- Anak: dosis 10 mg / kg berat badan diberikan 1 bulan sekai. Untuk digunakan dalam kombinasi dengan agen antileprotik lainnya.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Merimac yang mungkin terjadi adalah:
- Anoreksia (kehilangan berat badan secara ekstrim)
- Sakit pada ulu hati
- Mual, muntah, diare, nyeri perut
- Anemia (kekurangan sel darah merah)
- Udema (terjadinya pembengkakkan yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada bagian tubuh tertentu)
- Sakit kepala dan pusing
Overdosis
- Gejala: Mual, muntah, sakit perut, gatal, sakit kepala, lesu; ketidaksadaran (dengan adanya penyakit hati yang parah); peningkatan sementara pada enzim hati dan bilirubin; perubahan warna merah kecoklatan atau oranye pada kulit, urin, keringat, air liur, air mata, kotoran; edema wajah atau periorbital (terutama pada anak-anak); pembesaran hati, tekanan darah rendah, gangguan irama jantung, kejang, henti jantung.
- Penatalaksanaan: Pengobatan suportif dan simptomatik. Amankan jalan napas dan buat pertukaran pernapasan yang adekuat. Lakukan lavage lambung dalam 2-3 jam setelah menelan untuk memicu muntah diikuti dengan pemberian arang aktif ke dalam lambung. Dapat diberikan agen antiemetik untuk mengontrol mual dan muntah yang parah. Untuk kasus yang parah, hemodialisis juga dapat dipertimbangkan. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Pasien yang mempunyai riwayat hipersensitif terhadap rifampicin
- Pasien yang sedang vaksin BCG
Interaksi Obat
- Ritnonavir dan isoniazid jika dikonsumsi bersamaan dengan Merimac akan meningkatkan resiko kerusakan hati
- Rifampicin dapat menurunkan efektivitas dari phenytoin dan theofilin
- Rifampicin dapat mengurangi efektivitas dari ketokonazole dan enalapril.
- Evektifitas Merimac dapat diturunkan apabila digunakan bersama dengan obat golongan antasida
Kategori kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Merimac ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.