Pengertian
Infix merupakan obat yang mengandung Cefixime, Infix berguna untuk membantu mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Infix termasuk dalam antibiotik golongan Cephalosporin yang bekerja menghentikan pertumbuhan bakteri dengan cara mengganggu pembentukan dinding sel bakteri. Infix hanya untuk infeksi bakteri, sehingga tidak akan bekerja untuk infeksi virus. Penyalahgunaan Infix atau antibiotik yang tidak tepat dosis dapat menyebabkan resistensi (kebal) terhadap bakteri dan menurunkan efektifitas kerja obat ini.
Keterangan
- Infix Sirup
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antibiotik Cephalosporin
- Kandungan: Cefixime 100 mg/ 5 mL
- Bentuk: Sirup Kering
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Botol @ 30 mL.
- Farmasi: Indofarma Indonesia.
- Infix Kapsul
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antibiotik Cephalosporin
- Kandungan: Cefixime 100 mg.
- Bentuk: Kapsul
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Kapsul.
- Farmasi: Indofarma Indonesia.
Kegunaan
Infix digunakan untuk membantu mengobati berbagai macam infeksi bakteri, seperti pneumonia, infeksi/radang THT (telinga, hidung, tenggorokan), infeksi saluran kemih, infeksi kulit, infeksi sumsum tulang, infeksi darah, dan infeksi setelah melahirkan.
Dosis & Cara Penggunaan
Infix merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan infix juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.
- Infix Kapsul
- Dewasa: Per Oral 200-400 mg / hari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi selama 7-14 hari tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
- Infix Sirup
- Dosis umum Anak >30 kg: 5 mL 2 kali sehari.
- Infeksi berat Anak >30 kg: 10 mL 2 kali sehari. Anak dengan berat badan
- Demam tifoid 10-15 mg/kg BB/perhari.
Cara Penyimpanan
- Kapsul: Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius
- Sirup kering yang sudah dilarutkan: Simpan pada suhu 2-8 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Sedikit peningkatan aspartate transaminase (AST), alanine transaminase (ALT), alkaline phosphatase, urea darah atau kreatinin serum.
- Reaksi hipersensitivitas (alergi)
- Sindrom Stevens-Johnson (kelainan genetik).
- Urtikaria atau biduran
- Hepatitis sementara.
- Penyakit kuning kolestatik.
Overdosis
- Gejala overdosis Cefixime antara lain terjadi ensefalopati ditandai dengan kebingungan, gangguan kesadaran, gangguan gerakan dan kejang-kejang.
- Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis). Dapat mempertimbangkan pengosongan lambung dengan bilas lambung.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Infix pada pasien yang memiliki indikasi hipersensitif atau alergi terhadap golongan sefalosporin.
Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Infix:
- Dapat meningkatkan kadar serum denganprobenesid.
- Warfarin dapat meningkatkan efek antikoagulan antagonis vitamin K.
- Dapat meningkatkan nefrotoksisitas aminoglikosida.
- Dapat mengurangi efek terapi BCG, vaksin tifoid, Na picosulfate.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Infix ke dalam Kategori B
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).