Obat Antibiotik

Inadoxin Forte

Klikdokter, 14 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Inadoxin Forte merupakan obat yang mengandung Isoniazid dan Pyridoxine HCl yang digunakan untuk mengobati infeksi tuberkulosis

Pengertian

Inadoxin Forte adalah obat yang mengandung Isoniazid dan Pyridoxine HCl yang digunakan untuk mengobati infeksi tuberkulosis aktif (TB). Inadoxin Forte juga digunakan untuk mencegah infeksi Tuberkulosis aktif pada orang yang mungkin terinfeksi dengan bakteri TB (orang dengan tes kulit TB positif). Inadoxin Forte bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Pyridoxine yang terkandung dalam Inadoxin Forte berfungsi untuk mencegah kerusakan saraf pada penderita yang berisiko tinggi mengalami efek samping dari antibiotik Isoniazid tersebut.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Anti Tuberculosis
  • Kandungan: Isoniazide 400 mg, Pyridoxine 10 mg
  • Bentuk: Kaplet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Kaplet
  • Farmasi: Pabrik Pharmasi Zenith
  • Harga: Rp. 6.500 - Rp. 20.000/ Strip

Kegunan

Inadoxin Forte digunakan untuk mengobati infeksi tuberkulosis yang di sebabkan oleh bakteri M.tuberculosis.

Dosis & Cara Penggunaan

Inadoxin Forte merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan inadoxin forte juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Pencegahan
    • Anak: dosis 5-10 mg/kg berat badan per hari. Maksimal 300 mg/hari.
  2. Pengobatan
    • Dewasa: 1 kaplet, diminum satu kali sehari atau berdasarkan berat badan (5 mg/kg berat badan per hari). Maksimal 300 mg/hari.
    • Anak: 10-20 mg/kg berat badan per hari untuk dosis tunggal. Maksimal 300 mg/hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Inadoxin Forte yang mungkin terjadi adalah:

  • Kerusakan saraf perifer
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Kontraksi otot
  • Hiperglikemia (kadar gula darah lebih tinggi dari normal)

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Inadoxin Forte pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Di ketahui hipersensitif.
  • Pasien dengan penyakit hati akut atau riwayat cedera hati terkait isoniazid.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Inadoxin Forte:

  • Menghambat metabolisme hati dari antiepilepsi (misalnya: Carbamazepine, ethosuximide, primidone, fenitoin), benzodiazepin (misalnya: Diazepam, triazolam), klorzoksazon, teofilin, disulfiram, kadang-kadang menyebabkan peningkatan toksisitas.
  • Meningkatkan metabolisme enfluran, yang berakibat pada tingkat fluoride nefrotoksik yang berpotensi.
  • Meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan efek atau toksisitas clofazimine, cycloserine dan warfarin.
  • Mengurangi absorpsi dengan antasida yang mengandung Al.
  • Meningkatkan risiko neuropati perifer jika diberikan bersamaan dengan zalcitabine dan stavudine.