Pengertian
Fenocin adalah obat antibiotik yang termasuk ke dalam golongan antibiotik penisilin. Kandungan obat Fenocin adalah Phenoxymethylpenicillin K sebanyak 125 mg.
Fungsi Fenocin, yaitu mengobati infeksi bakteri streptokokus dan meningokokus yang menyebabkan infeksi mulut dan gusi, infeksi tenggorokan, demam reumatik, serta demam Scarlet.
Artikel Lainnya: Sepuluh Bakteri Baik yang Menguntungkan bagi Manusia
Keterangan
Berikut adalah beberapa keterangan obat Fenocin, mulai dari golongan obat hingga harga Fenocin:
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antibiotik.
- Kandungan: Phenoxymethylpenicillin K 125 mg.
- Bentuk: Tablet.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @ 12 Tablet.
- Farmasi: Actavis.
- Harga: Rp. 3.000 - Rp. 9.000/ Strip.
Kegunaan
Fungsi dari Fenocin adalah untuk mengobati infeksi bakteri streptokokus dan meningokokus yang menyebabkan infeksi mulut dan gusi, infeksi tenggorokan, demam reumatik, serta demam Scarlet.
Artikel Lainnya: Hati-Hati, Ancaman Bakteri dari Mesin Pengering Tangan
Dosis & Cara Penggunaan
Fenocin hanya bisa diperoleh dan digunakan berdasarkan resep dokter. Adapun aturan penggunaan obat Fenocin secara umum adalah sebagai berikut:
- Dewasa: 2 tablet diminum 3 kali per hari.
- Anak: 1 tablet diminum 3 kali per hari.
- Konsumsi antibiotik harus dihabiskan untuk mencegah resistensi antibiotik.
Cara Penyimpanan
Simpan obat pada suhu antara 20-25 derajat Celsius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi Fenocin, di antaranya:
- Gangguan saluran pencernaan.
- Gangguan darah.
- Anafilaksis (suatu reaksi berat yang dapat menyebabkan kematian).
- Glositis.
- Mual.
- Muntah.
- Gatal-gatal.
- Ruam.
- Kesemutan.
Artikel Lainnya: Wajah Pria Berjanggut Lebih Kotor dan Banyak Bakteri?
Overdosis
Gejala overdosis obat Fenocin dapat berupa:
- Mual.
- Muntah.
- Sakit perut.
- Diare.
- Jarang terjadi: kejang motorik besar.
- Dapat terjadi: hiperkalemia, terutama pada pasien dengan penyakit insufisiensi ginjal.
- Jika terdapat gejala lain, pertimbangkan kemungkinan reaksi alergi.
Sementara itu, penanganan yang dapat diberikan oleh tenaga medis profesional, yakni pengobatan simtomatik dan suportif. Pengobatan yang dilakukan berupa hemodialisis.
Kontraindikasi
Sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan kondisi berikut:
- Memiliki riwayat hipersensitif terhadap antibiotik golongan penisilin.
- Sedang mengonsumsi obat nadolol dan propranolol.
Interaksi Obat
Penggunaan obat Fenocin sebaiknya tidak dilakukan bersamaan dengan beberapa jenis obat berikut:
- Neomisin, dapat mengurangi penyerapan dari fenometillpenisilin k.
- Metotreksat, dapat menyebabkan racun.
- Nadolol dan propranolol, dapat menyebabkan reaksi anafilaksi.
Kategori Kehamilan
Kategori B: Penelitian pada hewan tidak menunjukkan bahaya terhadap janin. Namun demikian, studi mengenai Fenocin pada wanita hamil masih sangat terbatas.