Pengertian
Extimon adalah salah satu jenis obat yang biasa digunakan untuk membantu mengatasi dan menyembuhkan infeksi pada tubuh. Extimon diproduksi oleh Interbat dalam bentuk sediaan injeksi atau suntikan yang langsung diberikan kepada penggunanya. Ceftazidime yang terkandung dalam Extimon bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dan menahan rakitan dinding sel yang mengakibatkan kematian sel bakteri.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antibiotik
- Kandungan: Ceftazidime 1 gram
- Bentuk: Serbuk Injeksi
- Satuan Penjualan: Vial
- Kemasan: Box, 1 Vial @ 1 gram
- Farmasi: Interbat
Kegunaan
Extimon digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang rentan, infeksi paru pseudomonal pada cystic fibrosis, mencegah infeksi bedah pada pasien yang menjalani operasi prostat.
Dosis & Cara Penggunaan
Extimon termasuk dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus dikonsultasikan dengan dokter dahulu.
- Infeksi bakteri yang rentan
Diberikan 1-2 g setiap 8-12 jam. Disuntikkan melalui pembuluh darah atau melalui otot. - Infeksi paru pseudomonal pada cystic fibrosis
100-150 mg / kg berat badan setiap 8 jam. Maksimal: 9 g / hari. Disuntikkan melalui pembuluh darah atau melalui otot. - Pencegahan infeksi bedah pada pasien yang menjalani operasi prostat
Diberikan 1 g pada saat induksi anestesi, dapat diulangi setelah pengangkatan kateter. Disuntikkan melalui pembuluh darah atau melalui otot.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 ° C. Lindungi dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Extimon yang mungkin terjadi adalah:
- Merasa mual dan muntah
- Mengalami ruam merah pada kulit
- Sakit kepala
- Urtikaria atau biduran
- Diare
- Pusing
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap kandungan obat.
Interaksi Obat
Aminoglikosida dan vancomycin.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Extimon ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
Overdosis
- Pemberian Extimon yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti kejang, ensefalopati, asterixis, rangsangan neuromuskuler, koma.
- Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional). Jika terjadi insufisiensi ginjal, tindakan hemodialisis atau dialisis peritoneal dapat digunakan untuk mengeliminasi (mengeluarkan) obat dari tubuh.