Ertapenem
Golongan |
Obat Keras |
Kategori |
Obat Antibiotik |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan Anak |
Bentuk Obat |
Serbuk injeksi |
Ertapenem untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori B: Studi pada hewan menunjukkan tidak adanya efek samping pada janin, tapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Peringatan Menyusui: Ertapenem dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu jika ingin mengonsumsi obat ini saat menyusui. |
Merk yang Beredar
Invanz
Pengertian
Ertapenem merupakan antibiotik golongan Carbapenem yang digunakan sebagai terapi infeksi bakteri sedang sampai berat, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi perut dalam, infeksi kulit dan sebagainya. Selain itu Ertapenem dapat digunakan untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh tindakan pembedahan.
Ertapenem tersedia dalam bentuk injeksi. Penyuntikan obat ini harus dilakukan oleh tenaga medis profesional di bawah pengawasan dokter. Berikut info lengkap mengenai obat Ertapenem
Artikel lainnya: Awas, Pengguna Vape Berisiko Kena Necrotizing Pneumonia
Keterangan
Ertapenem serbuk injeksi
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Obat Antibiotik
- Kandungan: Ertapenem 1 g
- Kemasan: Dus, Vial
- Farmasi: MSD Pharma
- Harga : -
Kegunaan
Ertapenem digunakan untuk membantu mengobati infeksi sedang hingga berat, seperti:
- pneumonia
- infeksi saluran kemih
- Infeksi kulit
- Infeksi perut dalam
- Pencegahan infeksi akibat operasi
Dosis & Cara Penggunaan
Ertapenem termasuk dalam golongan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep Dokter. Selain itu, Dosis penggunaan obat ini berbeda-beda tergantung tingkat keparahan infeksi dan kondisi pasien.
Tujuan: infeksi bakteri
Bentuk: Injeksi
- Dewasa:
- Injeksi intramuscular: 1 gram sekali sehari selama 7 hari
- Infus intravena: Selama 30 menit pengobatan dilakukan sampai 14 hari
- Anak usia 3 bulan – 13 tahun: 15 mg/kg BB 2 kali sehari. Dosis maksimal 1 g per hari.
Tujuan: profilaksis sebelum pembedahan
Bentuk: Injeksi
- Dewasa: 1 g sebagai dosis tunggal, diberikan 1 jam sebelum dilakukan pembedahan.
Cara Penggunaan
- Pastikan menggunakan Ertapenem sesuai dengan anjuran dan resep dokter
- Ertapenem injeksi hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis profesional dibawah pengawasan dokter
- Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi pada dokter terlebih dahulu. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan
Artikel lainnya: Makanan dan Minuman Pantangan Saat Alami Infeksi Saluran Kemih
Cara Penyimpanan
- Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
- Simpan Ertapenem serbuk injeksi pada suhu ruang berkisar 15 - 25 derajat Celcius dan Ertapenem yang sudah direkonstitusi pada suhu 2 – 8 derajat Celcius, pada tempat yang sejuk dan kering serta terlindung dari cahaya matahari langsung
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
- Jangan simpan di tempat lembab seperti kamar mandi
- Jangan simpan di freezer
Efek Samping
Penggunaan injeksi Ertapenem mungkin akan menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang, seperti:
- Ruam dan gatal pada area bekas suntikan
- Nyeri otot
- Sulit bernafas
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah
Efek samping yang bisa saja terjadi dalam penggunaan antibiotik Ertapenem adalah:
- Gangguan saluran cerna seperti anoreksia, mual, muntah, diare, konstipasi
- Gangguan hematologi seperti anemia hemolitik, trombositopenia, neutropenia
- Perubahan kulit seperti ruam, kering dan mengelupas
- Mulut kering
- Nyeri perut
- Kejang
Overdosis
Gejala overdosis biasanya ditandai dengan gejala anafilaksis, seperti:
- Sulit bernapas
- Napas pendek dan cepat
- Denyut jantung cepat
- Tekanan darah rendah
- Gatal
- Pembengkakan pada wajah dan lidah
Segera bawa pasien unit gawat daruratan untuk mendapatkan tindakan medis apabila ditemukan gejala-gejala tersebut.
Penanganan kegawatdaruratan hanya dilakukan oleh tenaga medis profesional di bawah pengawasan dokter.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Hipersensitif terhadap Ertapenem atau golongan Carbapenem lainnya
- Riwayat reaksi anafilaksis pada antibiotik golongan beta lactam seperti penisillin atau cephalosporin
- Hipersensitif pada anestesi lokal seperti lidokain pada penggunaan via intramuscular
Interaksi Obat
Informasikan pada dokter semua obat yang sedang dikonsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Ertapenem dapat menurunkan efektifitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:
- Penggunaan bersama asam valproat, tramadol, bupropion, metrizamide akan menurunkan efektifitas asam valproate sehingga meningkatkan risiko kejang
- Kombinasi dengan probenecid akan meningkatkan toksisitas ertapenem
- Ertapenem dapat menurunkan efektivitas vaksin hidup
Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Ertapenem. Informasikan pada dokter semua obat, baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan dikonsumsi.
Tidak semua obat berinteraksi dengan Ertapenem, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi anda.
Artikel lainnya: Kebiasaan-kebiasaan yang Berisiko Sebabkan Infeksi Saluran Kemih
Peringatan dan Perhatian
- Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi Ertapenem jika memiliki riwayat hipersensitif terhadap kandungan Ertapenem atau antibiotik Carbapenem lainnya
- Informasikan pada dokter apabila memiliki riwayat reaksi anafilaksis pada antibiotik golongan beta lactam, seperti penisillin atau cephalosporin atau hipersensitif pada anestesi lokal seperti lidocain. Obat ini tidak direkomendasikan pada kondisi tersebut
- Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan, apakah dalam keadaan hamil, persiapan kehamilan atau menyusui. Kondisi tersebut akan menjadi pertimbangan pemberian obat untuk menghindari efek samping atau efek lain yang tidak diinginkan
- Informasikan pada dokter jika berencana untuk melakukan vaksinasi saat menjalani terapi dengan Ertapenem
Artikel lainnya: Sakit Perut Tembus ke Tulang Belakang, Apa Penyebabnya?
Kategori Kehamilan
Kategori B. Studi pada hewan menunjukkan tidak adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Peringatan Kehamilan
Konsultasikan pada dokter apabila dalam keadaan hamil atau merencanakan kehamilan.
Peringatan Menyusui
Ertapenem dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter jika akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui
Penyakit Terkait
- Infeksi
- Pneumonia
- Infeksi saluran Kemih
- Infeksi kulit
- Infeksi perut dalam
Alternatif Obat Lain
Manfaatkan fitur Tanya Dokter dari KlikDokter untuk konsultasi seputar kesehatan kamu. Jangan tunggu sakit memberat! #JagaSehatmu setiap hari.
[LUF]
Drugbank (2022) Ertapenem
MIMS Indonesia (2022). Ertapenem