Obat Antibiotik

Erphacef

Klikdokter, 15 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Erphacef digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.

Pengertian

Erphacef adalah antibiotik berbentuk serbuk injeksi yang mengandung zat aktif Ceftriaxone, diproduksi oleh Erlimpex. Erphacef digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang rentan, sifilis (infeksi menular seksual), penyakit Lyme, mencegah infeksi bedah, gonore (penyakit kencing nanah) tanpa komplikasi, otitis media (infeksi telinga bagian tengah) akut. Erphacef bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik Cephalosporin
  • Kandungan: Ceftriaxone 1 g
  • Bentuk: Serbuk Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, 1 Vial @ 1 g + 1 Ampul Pelarut @ 10 ml
  • Farmasi: Erlimpex.

Kegunaan

Erphacef digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang rentan, sifilis, penyakit Lyme, mencegah infeksi bedah, gonore tanpa komplikasi, otitis media akut.

Dosis & Cara Penggunaan

Erphacef termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter.

  • Infeksi yang rentan
    Diberikan dosis 1-2 g setiap hari, tingkatkan dosis menjadi 4 g setiap hari pada infeksi berat, diberikan sekali atau dalam 2 dosis terbagi. Dapat diberikan melalui injeksi intramuskular (melalui otot) atau melalui intravena (pembuluh darah) lambat selama 5 menit, atau diinfuskan paling sedikit 30 menit. Dosis > 2 g diberikan melalui injeksi intravena atau infus.
  • Sifilis
    Diberikan dosis 0,5-1 g sekali sehari, tingkatkan dosis menjadi 2 g sehari sekali untuk neurosifilis selama 10-14 hari. Dapat diberikan melalui injeksi intramuskular (melalui otot) atau melalui intravena (pembuluh darah) lambat selama 5 menit, atau diinfuskan paling sedikit 30 menit.
  • Penyakit Lyme
    Diberikan dosis 2 g sekali sehari selama 14-21 hari. Dapat diberikan melalui injeksi intramuskular (melalui otot) atau melalui intravena (pembuluh darah) lambat selama 5 menit, atau diinfuskan paling sedikit 30 menit.
  • Pencegahan infeksi bedah
    Diberikan dosis 1-2 g sebagai dosis tunggal diberikan 0,5-2 jam sebelum operasi. Dapat diberikan melalui injeksi intramuskular (melalui otot) atau melalui intravena (pembuluh darah) lambat selama 5 menit, atau diinfuskan paling sedikit 30 menit.
  • Gonorea tanpa komplikasi
    Diberikan dosis 250-500 mg sebagai dosis tunggal melalui injeksi intramuskular (melalui otot).
  • Otitis media akut
    Diberikan dosis 1-2 g sebagai dosis tunggal melalui injeksi intramuskular (melalui otot).

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 20-25°C, lindungi dari cahaya langsung.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Sakit kepala, pusing
  • Diare
  • Kandidiasis oral
  • Nyeri di tempat injeksi
  • Peningkatan enzim hati.

Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif terhadap sefalosporin atau riwayat hipersensitif terhadap tipe antibiotik β-laktam lainnya (misalnya: Penisilin, monobaktam, karbapenem).
  • Neonatus prematur hingga usia postmenstrual 41 minggu (usia kehamilan dan usia kronologis), neonatus jangka penuh (hingga usia 28 hari) dengan hiperbilirubinemia, ikterus, hipoalbuminemia, atau asidosis yang memerlukan pengobatan IV Ca, atau Ca yang mengandung infus.

Interaksi obat:

  • Berpotensi Fatal: diberikan bersamaan dengan larutan IV yang mengandung Ca dapat menyebabkan pengendapan materi kristal di paru-paru dan ginjal.
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan antagonis vitamin K (misalnya: Warfarin).
  • Dapat meningkatkan nefrotoksisitas aminoglikosida.
  • Dapat mengurangi efek terapi BCG, vaksin tifoid, Na picosulfate.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Erphacef ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis:
Gejala overdosis Ceftriaxone antara lain diare, mual dan muntah. Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik (oleh tenaga medis).