Obat Antibiotik

Erlamoxy

Klikdokter, 16 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Erlamoxy merupakan obat antibiotik berbentuk kaplet yang di produksi oleh Erela.

Pengertian

Erlamoxy adalah obat antibiotik berbentuk kaplet yang di produksi oleh Erela. Obat ini mengandung Amoxicillin trihydrate yang diindikasikan untuk mengobati demam enterik, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, infeksi kulit dan jaringan kulit. Mekanisme kerja Erlamoxy adalah dengan menghambat langkah transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri dengan mengikat 1 atau lebih protein pengikat penisilin (PBP), sehingga menghambat biosintesis dinding sel yang mengakibatkan lisis bakteri.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik Penicillin
  • Kandungan: Amoxicillin trihydrate 500 mg
  • Bentuk: Kaplet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Kaplet
  • Farmasi: Erela

Kegunaan

Erlamoxy kaplet diindikasikan untuk mengobati abses gigi, infeksi saluran kemih akut tanpa komplikasi, gonore tanpa komplikasi, infeksi H.pylori, infeksi saluran pernapasan yang parah atau berulang, aktinomikosis (penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri spesies Actinomyces species), infeksi saluran empedu, bronkitis (radang pada lapisan saluran bronkial karena infeksi), endokarditis (infeksi pada endokardium), gastroenteritis (peradangan pada lapisan usus yang biasanya disebabkan infeksi), infeksi mulut, otitis media, radang paru-paru, gangguan limpa, demam tifoid dan paratifoid, infeksi saluran kemih.

Dosis & Cara Penggunaan

Erlamoxy termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  1. Abses Gigi
    • Dewasa: 3 g, ulangi sekali setelah 8 jam.
  2. Infeksi Saluran Kemih Akut Tanpa Komplikasi
    • Dewasa: 3 g, ulangi sekali setelah 10-12 jam.
  3. Gonore Tanpa Komplikasi
    • Dewasa: 3 g sebagai dosis tunggal di kombinasikan dengan probenesid 1 g.
  4. Infeksi H.pylori
    • Dewasa: 750 mg atau 1.000 mg diminum 2 x sehari atau 500 mg dalam kombinasi dengan metronidazole atau klaritromisin dan PPI.
  5. Infeksi Saluran Pernapasan yang Parah atau Berulang
    • Dewasa: diminum 2 x sehari 3 g.
  6. Aktinomikosis, Infeksi saluran empedu, Bronkitis, Endokarditis, Gastroenteritis, Gonore, Infeksi mulut, Otitis media, Radang paru-paru, Gangguan limpa, Demam tifoid dan paratifoid, Infeksi saluran kemih
    • Dewasa: 250-500 mg diminum setiap 8 jam atau 500-875 mg setiap 12 jam.
  7. Profilaksis Endokarditis
    • Dewasa: 2 g sebagai dosis tunggal, diberikan 1 jam sebelum prosedur bedah.
    • Anak: 50 mg / kg berat badan dosis tunggal, diminum 1 jam sebelum prosedur pembedahan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Erlamoxy yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah, diare
  • Dermatitis eksfoliatif
  • Kristaluria
  • Anemia
  • Trombositopenia (jumlah trombosit dalam darah kurang dari normal)
  • Eosinofilia (kadar eosinofil dalam darah lebih tinggi dari normal)
  • Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal)
  • Agranulositosis (sumsum tulang gagal membentuk granulosit)


Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap amoksisilin dan penisilin lain.

Interaksi Obat

  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan.
  • Meningkatkan risiko reaksi alergi jika diberikan bersamaan dengan allopurinol.
  • Tingkat darah meningkat dan berkepanjangan ika diberikan bersamaan dengan probenecid.
  • Kloramfenikol, makrolida, sulfonamid, dan tetrasiklin dapat mengganggu efek bakterisida amoksisilin.


Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan erlamoxy ke dalam Kategori B
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala: Mual, muntah, diare, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit; crystalluria yang menyebabkan gagal ginjal (dalam beberapa kasus) dan kejang.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Pantau keseimbangan air atau elektrolit. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.