Pengertian
Coroflox adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih (ISK), infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran pencernaan, infeksi genital, dan infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri yang rentan. Coroflox mengandung Ciprofloxacin, obat yang termasuk antibiotik golongan fluorokuinolon generasi ke 2.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kategori: Quinolon
- Kandungan: Ciprofloxacin HCl 500 mg
- Bentuk: Kaplet Salut Selaput
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: 1 Strip @ 6 Kaplet
- Farmasi: Coronet Crown.
Kegunaan
Coroflox digunakan untuk mengobati kondisi-kondisi berikut:
- Pengobatan infeksi saluran pernafasan.
- Infeksi saluran kemih, pencernaan, dan infeksi perut, termasuk infeksi oleh baketri gram negatif (Escherichia coli, Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Legionella pneumophila, Moraxella catarrhalis, Proteus mirabilis, dan Pseudomonas aeruginosa), dan gram positif (Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus epidermidis, Enterococcus faecalis, dan Streptococcus pyogenes).
Dosis & Cara Penggunaan
Coroflox termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.
- Infeksi saluran kemih ringan sampai sedang: dosis 250 mg diminum 2 kali sehari. Parah: dosis 500 mg diminum 2 kali sehari.
- Gonore akut: dosis 250 mg diminu sebagai dosis tunggal.
- Infeksi saluran napas, kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi ringan-sedang: dosis 500 mg perhari. Infeksi parah: dosis 750 mg diminum 2 kali sehari.
- Infeksi saluran pencernaan: dosis 500 mg diminum 2 kali sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Coroflox, antara lain:
- Mual
- Diare
- Gangguan hati
- Muntah
- Ruam pada kulit
- Penglihatan kabur
Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Wanita hamil dan menyusui
- Hipersensitif (alergi)
- Anak-anak dan remaja sebelum fase pertumbuhan berakhir
Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Coroflox:
- Dalam dosis tinggi, penggunaan Coroflox Tablet (Ciprofloxacin) bersamaan dengan anti inflamasi non steroid (NSAID) dapat menyebabkan kejang.
- Golongan obat AINS misalnya mefinal yang mengandung asam mefenamat, dan voltadex yang mengandung diclofenac.
- Penggunaan bersamaan dengan kortikosteroid (misalnya dexamethasone, betamethasone) dapat meningkatkan risiko gangguan tendon parah.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Coroflox ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.