Obat Antibiotik

Clindamycin

Klikdokter, 26 Feb 2024

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Clindamycin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri anaerob seperti Infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi kulit

Pengertian

Clindamycin adalah obat antibiotik generik yang di gunakan untuk mengobati infeksi bakteri anaerob yang parah. Clindamycin bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. Clindamycin merupakan golongan obat keras, sehingga dosis penggunaannya perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada Dokter.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik
  • Kandungan: Clindamycin 150 mg; Clindamycin 300 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Dexa Medica; Indofarma; Novell Pharmaceutical Lab; Sanbe Farma; Harsen; Meprofarm; Graha Farma; Rama Emerald Multi Sukses; Promedrahardjo; Bernofarm; Mersifarma Tirmaku Mercusana.
  • Merk dagang yang beredar di Indonesia: Anerocid, Clinjos, Clinium, Clinoma, Clinex, Clinidac, Probiotin, Dacin, Prolic, Damycin.

Kegunaan

Clindamycin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri anaerob, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak.

Artikel lainnya: Sarkoma jaringan lunak

Dosis & Cara Penggunaan

Clindamycin termasuk golongan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep Dokter.

Aturan penggunaan Clindamycin:
Dosis 150-300 mg, di berikan 4 kali sehari, dosis dapat di tingkatkan hingga 450 mg pada infeksi berat. Maksimal: 1,8 gram / hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin muncul selama penggunaan Clindamycin, antara lain:

  • Mual, muntah
  • Sakit perut atau kram
  • Gangguan rasa
  • Esofagitis (radang esofagus)
  • Ruam
  • Urtikaria (gatal biduran)
  • Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal)
  • Agranulositosis (sumsum tulang gagal membentuk granulosit)
  • Eosinofilia (kadar eosinofil dalam darah lebih tinggi dari normal)
  • Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal)
  • Disfungsi ginjal (misalnya azotemia, oliguria, proteinuria)
  • Iritasi kulit

Artikel lainnya: 5 Jenis Infeksi Kulit Karena Bakteri dan Penanganannya

Kontraindikasi

Tidak boleh di berikan pada pasien yang hipersensitif terhadap klindamisin atau lincomycin.

Interaksi Obat

  • Dapat meningkatkan aksi agen penghambat neuromuskuler (misalnya: Atracurium).
  • Dapat memusuhi efek parasimpatomimetik.
  • Dapat secara kompetitif menghambat efek makrolida, ketolida, streptogramin, linezolid, dan kloramfenikol.
  • Meningkatkan tes koagulasi (waktu protrombin / INR) dan / atau perdarahan jika di berikan bersamaan dengan antagonis vitamin K (misalnya Warfarin, acenocoumarol, fluindione).

Artikel lainnya: Mengenal 3 Manfaat Vitamin K untuk Kesehatan Tubuh

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Clindamycin ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala: Dermatitis, nefrotoksisitas (gangguan ginjal), hepatotoksisitas (gangguan hati), kelainan hematologis, diare berat dan kolitis pseudomembran yang dapat mengakibatkan kematian.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Berikan adrenalin untuk mengatasi reaksi anafilaktoid (reaksi alergi yang parah). Berikan oksigen dan golongan obat kortikosteroid melalui injeksi intravena (pembuluh darah) sesuai indikasi. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.