Obat Alergi

Hislorex

Klikdokter, 19 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Hislorex digunakan untuk mengobati kondisi alergi.

Pengertian

Hislorex adalah obat yang memiliki kandungan Cetirizine HCl sebagai zat aktifnya. Hislorex tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Hislorex digunakan untuk mengobati kondisi alergi. Hislorex bekerja dengan cara menghambat histamin (senyawa dalam tubuh yang menyebabkan alergi).

Keterangan

  1. Hislorex Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antihistamin dan Antialergi
    • Kandungan: Cetirizine 10 mg
    • Bentuk: Tablet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet
    • Farmasi: Konimex
  2. Hislorex Sirup
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antihistamin dan Antialergi
    • Kandungan: Cetirizine 5 mg/ 5 ml
    • Bentuk: Sirup
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Box, Botol @ 60 ml
    • Farmasi: Konimex

Kegunaan

Hislorex digunakan untuk mengobati kondisi alergi.

Dosis & Cara Penggunaan

Hislorex merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Hislorex juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Hislorex Tablet
    1 tablet diminum 1 kali sehari
  2. Hislorex Sirup
    2 sendok takar (10 ml) diminum 1 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25°C.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Hislorex yang mungkin terjadi adalah:

  • Nyeri perut, mulut kering, mual, diare, muntah.
  • Takikardia (detak jantung melebihi 100 kali per menit).
  • Ruam
  • Kelelahan
  • Pusing, sakit kepala, kejang-kejang

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada penderita gangguan ginjal berat.

Interaksi Obat
Depresi SSP aditif ketika diberikan bersamaan dengan depresan SSP lainnya (misalnya obat penenang).

Overdosis

  • Gejala overdosis Cetirizine adalah kebingungan, diare, pusing, kelelahan, sakit kepala, malaise, midriasis (pelebaran pupil), pruritus, gelisah, sedasi, mengantuk, pingsan, takikardia, tremor, retensi urin.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis), serta lakukan bilas lambung.