Obat Alergi

Clarihis

Klikdokter, 21 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Clarihis adalah obat yang diindikasikan untuk meredakan gejala-gejala alergi.

Pengertian

Clarihis adalah obat yang mengandung loratadine. Obat ini digunakan untuk meredakan gejala-gejala alergi, antara lain gatal-gatal, kulit bengkak, kulit merah, dan hidung berair.

Clarihis bekerja dengan cara mengikat senyawa penyebab reaksi alergi di dalam tubuh. 

Loratadine sendiri merupakan antihistamin generasi kedua, sehingga dapat  meminimalkan risiko efek samping seperti sakit kepala, kantuk, dan rasa gelisah.

Artikel Lainnya: Cara Rumahan untuk Redakan Gejala Alergi

Keterangan

Berikut adalah keterangan obat Clarihis yang sebaiknya diketahui:

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antihistamin dan Antialergi.
  • Kandungan: Loratadine 10 mg.
  • Bentuk: Tablet.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
  • Farmasi: Lapi.
  • Harga: Rp45.000 – Rp90.000/ Strip.

Kegunaan

Clarihis digunakan untuk meredakan gejala-gejala alergi.

Artikel Lainnya: Alergi Stroberi, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Dosis & Cara Penggunaan

Clarihis adalah obat keras, karena itu membutuhkan resep dokter.

  • Dewasa dan anak usia ≥ 12 tahun: 1 tablet diminum 1x sehari.
  • Anak-anak usia 6-12 tahun atau berat badan > 30 kg: 1 tablet diminum 1x sehari.
  • Anak dengan berat badan < 30 kg: ½ tablet diminum 1x sehari.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu 20-25 derajat Celsius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Clarihis yang dapat timbul, antara lain:

Artikel Lainnya: Pusing Usai Makan Udang, Alergi atau Kolesterol?

Overdosis

Gejala overdosis Clarihis meliputi: 

  • Sakit kepala.
  • Mengantuk.
  • Takikardia.

Kontraindikasi

Tidak boleh diberikan kepada mereka yang hipersensitif terhadap loratadine.

Interaksi Obat

Clarihis dapat meningkatkan konsentrasi plasma bila diberikan bersamaan dengan obat-obatan berikut:

  • Ketokonazol.
  • Flukonazol.
  • Eritromisin.
  • Klaritromisin.
  • Simetidin.

Kategori Kehamilan

Kategori B: Penelitian pada binatang tidak memperlihatkan risiko terhadap janin. Akan tetapi, belum ada penelitian yang terkontrol pada wanita hamil. 

Peringatan Menyusui

Kandungan loratadine terekskresikan ke dalam ASI. Hindari penggunaannya pada wanita menyusui.